Pernyataan Syahrini tentu membuat publik bertanya-tanya dan menduga hanya sekedar melebih-lebihkan.
Karena, normalnya perempuan akan mengalami menstruasi dalam jangka waktu 21-35 hari dan paling lama 31-35 hari.
Jadi, seolah tak mungkin jika Syahrini tidak mengalami menstruasi selama menjalankan ibadah 40 hari non stop.
Baca Juga : Enggak Nyangka, Minuman yang Sering Dikonsumsi ini Bisa Sebabkan Asam Urat, Soda Salah Satunya!
Apalagi setiap perempuan paling lama mengalami menstruasi selama 7 hari setiap bulannya, kecuali jika Syahrini mengonsumsi obat peunda haid.
Dalam kondisi tertentu seorang perempuan dipersilahkan mengonsumsi obat penunda haid selama tidak berbahaya bagi kesehatan.
Melansir dari Nova, Dr. Riyan Hari Kurniawan, Sp.OG., dengan semakin dipahaminya hormon-hormon pengatur haid, maka sangat dimungkinkan untuk mengatur pola haid.
“Tidak mengapa menunda haid untuk puasa Ramadan, sepanjang cara yang digunakan tidak berbahaya untuk kesehatan,” jelasnya.
Menurut spesialis obstetrik dan gynekologi dari Bamed Women’s Clinic ini, penundaan haid dimungkinkan dengan pemberian suplementasi progesteron jenis tertentu.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Facebook,Nova |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR