Nakita.id - Brenton Tarrant, salah satu pelaku aksi penembakan brutal di Masjid Christcurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019) seketika menjadi sorotan.
Identitas serta latar belakang pelaku penembakan keji ini seketika menjadi perbincangan di media sosial.
Publik pasti penasaran dengan alasan Brento Tarrant melakukan aksi kejamnya menembak para jamaah masjid ketika salat Jumat.
Baca Juga : Selamat! Putri Titian Melahirkan Anak Kedua, Lihat Foto Anaknya yang Berjenis Kelami Laki-laki
Apalagi Brenton Tarrant nekat melakukan live Instagram selama merealisasikan aksi penembakannya.
Berikut enam fakta soal pelaku dan aksi penembakan brutal di Selandia Baru yang dilakukan oleh Brentant Tarrant:
1. Senyum saat ditangkap
Brenton Tarrant, teroris penembakan masjid di Christchurch, Selandia Baru sudah mulai menjalani persidangan setelah menembaki puluhan orang, Jumat (15/3/2019).
Melansir dari Sky News, elaki 28 tahun itu justru tersenyum 'nyengir' ketika awak media berusaha mengambil fotonya di persidangan sambil dikawal polisi.
Tetapi, foto pelaku tersenyum saat digelandang ke persidangan tidak dapat ditampilkan secara jelas guna mempertahankan haknya mendapat hukuman yang adil.
Seolah tak ada rasa malu dan penyesalan di wajah Brenton Tarrant setelah menembak puluhan orang yang sedang ibadah salat Jumat.
2. Setel lagu metal
Selain melakukan live Facebook, Brenton Tarrant juga sempat memutar lagu metal ketika melakukan aksi penemabakannya.
Melansir dari Heavy.com, terdengar ia memutar lagu metal berjudul Fire yang dipopulerkan oleh Ozzy Osbourne dan Die Krupps asal Jerman.
Bahkan ia juga sempat memutar lagu metal berjudul Remove Kebab yang merupakan lagu wajib sejumlah kelompok sayap kanan kulit putih Eropa.
Baca Juga : Shireen Sungkar Bongkar Isi Lemari Melly Goeslaw, Begini Tampilan Bajunya Saat Masih Muda
3. Keluarga miskin
Brenton Tarrant, pelaku penembakan di Selandia Baru ini ternyata berasal dari keluarga dengan ekonomi rendah.
Latar belakang kehidupan Brenton Tarrant diketahui dari manifestonya yang mengaku hanya orang kulit putih biasa.
"Aku lahir di Australia di keluarga miskin, kalangan pekerja kasar. Orangtuaku berdarah Skotlandia, Irlandia dan Inggris.
Masa kecilku berjalan biasa saja tanpa ada hal-hal hebat. Aku tak terlalu punya minat dengan sekolah, aku sangat jarang punya nilai bagus," tulisnya.
Latar belakang hidup Brenton Tarrant inilah yang mendukung aksinya melakukan penembakan di Selandia Baru.
Baca Juga : Resep dan Bahan MPASI 11 Bulan Praktis: Frittata Sayuran Kaya Nutrisi
4. Aksi penembakan sudah direncanakan
Brenton Tarrant, pelaku penembakan Selandia Baru ternyata sudah merencanakan aksinya sejak lama melalui manifesto berjudul 'The Great Replacement'.
Ia diketahui sudah merencanakan aksi penembakannya selama 2 tahun terakhir dan memutuskan akan merealisasikannya di masjid Christchurch beberapa bulan lalu.
"Aku memulai rencana serangan ini sejak dua tahun terakhir. Kemudian menetapkan lokasi di Christchurch dalam tiga bulan terakhir," ujarnya dikutip dari Kompas.com yang melansir dari Independent.ie.
5. Alasan penembakan brutal
Sebelum melakukan aksi penembakan di Selandia Baru, Brenton Tarrant melalui sempat mengunggah 73 hal di dalam manifestonya.
Berkaitan dengan pernyataannya hanya orang kulit putih biasa dan latar belakang keluarganya yang ekonomi rendah.
Brenton Tarrant sengaja melakukan aksi kejinya untuk mengambil sikap memastikan masa depan bagi rakyat.
Ia melakukan serangan itu untuk mengurangi tingkat imigrasi ke tanah-tanah Eropa.
6. Asal Australia
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison menyatakan pelaku penembakan di masjid Selandia Baru adalah warga negaranya.
Melansir dari Kompas.com, Scott Morrison pun mengutuk perbuatan warga negaranya yang melakukan aksi penembakan brutal di Selandia Baru.
"Kedua negara bukan hanya sekutu atau rekana, kedua negara adalah keluarga. Sebagai keluarga kami menyatakan rasa sedih, terkejut, marah terkait insiden ini.
Kami juga mengutuk serangan yang dilakukan seorang eksremis, teroris, sayap kanan," kata Morrison.
Di samping itu, Brenton Tarrant sengaja datang dari Australia untuk menembaki jemaah salat Jumat dengan penampilan kamuflase militer dan membawa senapan otomatis.
Source | : | Kompas.com,tribunnews,Heavy,skynews.com |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR