Saat
Nakita.id - Hamil tua puasa, bolehkah?
Biasanya, dokter akan memberikan beberapa pertimbangan, termasuk bila hamil tua puasa.
Untuk itu, menyoal hamil tua puasa, tidak ada salahnya kita simak penjelasan dr. H. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KCEH, MMB, dari Divisi Castroenterologl, Departemen limit Penyakit Dalam FKUI-RSCM, Jakarta yang dimuat pada Nakita 542.
"Saya berpendapat, terutama kehamilan besar atau hamil tua, puasa tidak akan berpengaruh pada ibu hamil. Mengapa? Karerta pada trimester kedua dan ketiga, biasanya kondisi tubuh atau kesehatan ibu sudah lebih baik. Umumnya ibu sudah tidak mengalami mual-muntah."
Baca Juga : Ini Makanan yang Perlu Dikonsumsi Saat Puasa
"Pada periode ini juga, ibu relatif bisa menjalani ibadah puasa dengan kondisi yang
prima. Asalkan, ibu dapat menjaga asupan nutrisinya agar jangan sampai kurang. Meski begitu, untuk lebih memastikan kondisi kesehatannya, ibu sebaiknya berkonsultasi terlebih
dulu dengan dokter.
"Hal ini berbeda bila hamil muda puasa. Pada trimester pertama ini kebanyakan ibu sering merasa mual-mual dan terkadang berlanjut dengan muntah. Gejala ini terjadi akibat pengaruh hormon dalam tubuh ibu. Bila ibu mengalaminya, sebenarnya tidak dianjurkan berpuasa. Kecuali, bila ia tak mengalami mual muntah mungkin sanggup berpuasa.
Di sisi lain, ibu hamil tak dibolehkan mengonsumsi obat yang berfungsi sebagai antimuntah. Namun jika daya tahan ibu termasuk baik, tetap berpuasa tidak jadi masalah. Asalkan jangan memaksakan diri untuk berpuasa. Pengaruhnya memang tidak terjadi langsung pada janin. Akan tetapi, pada ibu hamil sendiri. Misalnya, mengalami kekurangan cairan di dalam tubuh karena sering keluar lewat muntah. Jadi, alangkah baiknya bila ibu
pada trimester pertama yang ingin berpuasa terlebih dulu berkonsultasi dengan dokter.
Baca Juga : Puasa Mempengaruhi Berat Janin?
Hanya saja, saya mewanti-wanti, pada tirimester tiga kehamilan atau hamil tua, perhatikan pola makan dan pastikan cukup dan seimbang, jangan karena sudah merasa kenyang lalu berhenti makan.
Pasalnya, di usia kehamilan yang sudah besar, perut sudah semakin besar, sehingga perut mendorong lambung ke atas, akibatnya ibu merasa cepat kenyang.
Hal lain yang perlu diperhatikan, perhatikan kondisi atau kemampuan ibu, bila merasa tak sanggup berpuasa, sebaiknya tidak dipaksakan. Terkecuali di usia kehamilan
menjelang melahirkan, sebaiknya tidak berpuasa, karena di saat-saat itu dibutuhkan tenaga yang didapat dari apa yang dikonsumsi ibu.
Jadi intinya berpulang pada kondisi kesehatan sang ibu. Bila kondisi fisiknya memungkinkan, tak masalah sang ibu berpuasa. Yang patut diperhatikan adalah pada usia kehamilan lebih dari tujuh bulan biasanya janin memerlukan asupan makanan lebih banyak. Bila ibu merasa sering lemas, tentu jangan dipaksakan."
HAMIL TUA PUASA : LAKUKAN INI AGAR BADAN TETAP BUGAR
Selain menjaga pola makan dan memenuhi asupan bergizi sehari-hari, agar puasa terasa lebih ringan, Mama perlu menjaga kebugaran tubuh seperti berikut ini:
1. Berdoa
Berdoalah dengan khusyuk. Doa akan membuat Moms lebih rileks sekaligus meningkatkan suasana hati. Hati menjadi tenang dan itu berpengaruh pada janin di dalam kandungan, sehingga membuat moms tetap fit dan mantap menjalankan puasa.
2. Tidur Siang
Sempatkan tidur siang. Bagi Mama yang bekerja, saat istirahat makan siang, gunakan untuk tidur siang supaya tetap segar dan kuat beraktivitas seharian.
3. Pastikan Istirahat Cukup di Malam Hari
Segeralah tidur ketika Mama sudah selesai beribadah dan mengonsumsi camilan sesudah salat Tarawih.
Lupakan dulu tidur larut malam untuk menikmati buku baru atau acara TV kesukaan, ya, Ma.
Kecuali di akhir pekan ketika Mama tidak bekerja.
Baca Juga : Mual Bila Perut Kosong, Boleh Puasa Saat Hamil?
4. Cegah dehidrasi dengan tidak melakukan kegiatan berlebihan.
Ketika berpuasa, mamil dan menyusui juga sebaiknya tidak bekerja terlalu berat, seperti
mengangkat beban terlalu berat atau berjalan jauh di bawah sinar matahari.
Pasalnya, hal ini dapat membuat Mama kelelahan, bahkan dehidrasi.
5. Tetap bergerak.
Meski berpuasa dan perlu menghindari aktivitas fisik yang berlebihan, Mama tetap perlu
bergerak agar tubuh tak terasa lemas dan tetap bugar.
Siasati dengan berolahraga di saat sudah berbuka puasa.
Misalnya, dengan melakukan prenatal yoga atau bermain dengan anak sebelum tidur malam.
Bagi mamil, menurut Dr. Many Alvarez, dokter obgin di Hackensack University Medical Center, New Jersey, Amerika Serikat, olahraga terbaik adalah prenatal yoga.
Alasannya, yoga dapat membantu tiga hal dasar yang berpengaruh pada kehamilan, Ma, yaitu fleksibilitas, ketenangan mental, dan fokus pernapasan. Waktunya tak perlu lama-lama, 5—10 menit saja sudah cukup, kok, Ma.
Sudah jelas kan rambu-rambu hamil tua puasa Moms?
Source | : | nakita |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR