Meski begitu, tidak berarti ibu hamil pantang berpuasa.
"Jika keadaan gizi si ibu cukup baik, puasa tak jadi halangan baginya. Sebab, puasa
tidak akan mengganggu kesehatan janin selama ibu memperhatikan gizi makanannya," terang dr. Achmad Mediana, SpOG dari RS Gandaria, Jakarta Selatan, seperti tertulis di nakita edisi 462.
Baca Juga : Tidur Nyenyak dan Berkualitas Saat Hamil Tua, Perhatikan 4 Hal Ini
Yang jelas, untuk memutuskan hamil tua puasa, ibu harus dalam keadaan sehat alias tidak ada keluhan penyakit.
Baik karena kehamilannya maupun penyakit di luar kehamilan, yang mengharuskan minum obat secara teratur, seperti kencing manis.
Seperti dijelaskan Achmad, puasa sifatnya hanya mengubah pola makan.
Jika di hari-hari biasa makan dilakukan pada pagi hingga malam hari, maka saat puasa menjadi dari petang hingga menjelang subuh.
"Jika sehari makan 3 kali, tak ada salahnya dalam puasa ini juga dilakukan 3 kali, yaitu saat berbuka, sesudah salat tarawih, dan sahur. Porsi hariannya juga jangan diubah."
Dengan demikian, kecukupan gizi si ibu hamil tak akan berkurang karena tetap sama dengan saat ia tidak berpuasa. "Dengan cukup gizi, di dalam darah ibu terkandung zat-zat makanan yang lengkap, yang nantinya akan diserap plasenta dan disalurkan ke janin."
Selain itu, lanjut Achmad, puasa tidak membuat suplai darah menurun drastis. "Peredaran darah akan berlanjut terus sehingga suplai makanan ke janin juga akan tetap terjamin selama gizi ibunya baik."
Pada pagi hari, selama ibu hamil berpuasa, janin akan memakai cadangan makanan yang ada dalam simpanan ibunya.
Baca Juga : Raisa Andriana Dapat Kejutan Baby Shower dari Suami, Penampilannya Tetap Memukau Saat Hamil Tua!
Source | : | nakita |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR