Nakita.id – Moms bosan dengan rutinitas yang ada? Mungkin bisa mencoba untuk mulai berkebun.
Selain mempercantik tampilan rumah, berkebun juga memiliki banyak manfaat lo.
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan oleh Environmental Health Perspectives, sejumlah peneliti mengungkapkan, lokasi yang dipenuhi tanaman terbukti mampu membuat orang-orang yang tinggal di sekitarnya memiliki kesehatan fisik dan mental yang lebih baik, dibandingkan orang yang hidup di lingkungan sekitar yang minim tanaman.
Melansir kompas.com, dikatakan pula oleh banyak dokter di London bahwa gejala penyakit mental seperti depresi, kesepian, kecemasan, dan stres jangka panjang dapat diminimalkan dengan adanya lingkungan yang dipenuhi tanaman.
Salah satu teknik bercocok tanam yang bisa Moms coba adalah teknik pertanian organik (organic farming).
Sebelumnya, tahukah Moms apa itu pertanian organik?
Pertanian organik adalah penanaman dengan metode alami, tanpa menggunakan pupuk kimia dan pestisida. Lalu, bagaimana cara memberikan nutrisi-nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh?
Sumber kesehatan tanaman secara bebas disediakan oleh alam dalam bentuk kompos.
Kompos organik dikatakan sebagai pupuk terbaik bagi tanaman karena menyediakan jenis nutrisi yang tepat untuk pertumbuhannya.
Baca Juga : Telinga Sering Berdenging, Waspada Gangguan Pendengaran karena Kondisi Ini!
Di bawah ini adalah beberapa manfaat dari menggunakan kompos organik dan bukan pupuk yang sarat dengan bahan kimia:
1. Meningkatkan struktur tanah dan membantu memuat jumlah air yang tepat bagi tanaman untuk tumbuh.
2. Membantu mengendalikan pertumbuhan gulma dan memastikan semua nutrisi tanah mencapai tanaman.
3. Kompos organik mengandung jumlah nitrat yang tepat untuk meningkatkan kesuburan tanah. Tetapi kompos yang dibeli di toko mungkin tidak se-organik itu, seperti yang dipromosikan.
Cara terbaik untuk memberikan tanaman Moms kompos organik murni adalah dengan membuatnya sendiri.
Membuat kompos adalah proses yang sangat mudah, meskipun agak memakan waktu.
Tetapi semua penantian itu pasti akan menghasilkan dalam jangka panjang.
Selain itu, Moms juga hanya membutuhkan bahan-bahan sisa di dapur dan kebun untuk dikonversi menjadi pupuk yang kaya untuk tanaman.
Baca Juga : Ibu Hamil Puasa, Perhatikan Hal Ini Agar Tetap Sehat
Berikut prosedur langkah demi langkah untuk membuat kompos kebun sendiri di rumah:
1. Pilih tempat yang cocok
Ini bisa dibilang menjadi bagian tersulit dari prosedur ini. Memilih lokasi yang baik untuk membuat kompos sangatlah penting.
Lokasi yang ideal harus jauh dari rumah utama Moms, karena jika tidak, bau yang dihasilkan akan terasa sekali di rumah.
Selain itu, tempat kompos juga sebaiknya tidak terlalu cerah atau teduh dengan akses mudah ke air dan udara.
Moms bisa menggali lubang untuk tujuan itu atau menggunakan tempat sampah.
2. Mulai menambahkan bahan
Semua sisa sayuran dapat masuk ke lubang pengomposan. Kulit telur, sampah dari kebun seperti daun atau rumput juga bisa menjadi bahan kompos yang bagus.
Bahkan, kertas koran yang sudah tidak terpakai juga bisa ditambahkan.
Kotoran sangat penting dalam campuran, tetapi pastikan hanya hewan yang diberi makan rumput, karena limbah hewan karnivora mengandung mikroba berbahaya.
Bahan berwarna cokelat dan hijau dalam proporsi yang sama bersama dengan air yang cukup juga sangat penting untuk memulai pengembangbiakan bakteri baik.
3. Tetap awasi
Setelah memulai prosesnya, kini yang lebih penting adalah untuk mempertahankannya.
Kompos harus diputar setiap minggu untuk memberi udara pada campuran dan ruang bagi bakteri yang tumbuh.
Jangan lupa untuk menambahkan air juga. Pastikan campurannya tidak terlalu basah atau kering.
Dalam 2-3 bulan ke depan, kompos siap digunakan ketika kompos sudah agak kering dan berbau tidak sedap.
Happy gardening, Moms!
Baca Juga : Resep Menu Buka Puasa : Es Leci Minty yang Unik dan Menarik
Source | : | boldsky.com,Kompas.com |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR