Irwansyah juga menjelaskan orang-orang tersebut justru akan merasa sangat senang jika cuitannya di media sosial mengundang banyak komentar publik.
Mereka tak akan berpikir perihal nilai positif dan negatifnya selama mendapat banyak uang maupun menjadi pusat perhatian utama publik.
Sebab makin banyak yang berkomentar memberi perhatian meski negatif, maka mereka semakin merasa dominan dan lebih tinggi.
"Bagi mereka ya mereka akan sangat senang kalau posting mau positif atau negatif. Semakin negatif, semakin banyak yang mengomentari maka mereka akan melihat kalau traffic-nya makin tinggi," jelasnya.
Baca Juga : Awali Hari Moms dengan Jus Mengkudu, Cegah Kanker Sampai Diabetes!
Sementara itu, pakar kejiwaan atau psikolog, Joice Manurung mengungkapkan seseorang seperti Nikita Mirzani bisa jadi mengalami gangguan histrionik.
Orang dengan gangguan histrionik ini memang selalu membutuhkan perhatian banyak orang seperti sebuah kebutuhan.
Karena itulah mereka menjadi orang yang sangat nyinyir demi mendapat perhatian publik.
"Nah untuk kondisi seperti ini disebut dengan gangguan histrionik. Orang-orang yang mengalami gangguan histrionik itu dia punya kebutuhan besar banget untuk dapat perhatian banyak orang," paparnya.
Joice Manurung juga mengatakan alasan orang-orang tersebut mencari atau haus perhatian banyak orang karena belum menemukan citra dirinya.
Bahkan bisa dibilang mereka belum bahagia sepenuhnya dengan kehidupanyang dijalani.
"Nah, kenapa dia butuh perhatian banyak orang? karena dia sendiri merasa tidak menemukan citra dirinya seperti apa," pungkasnya.
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR