Nakita.id - Seperti yang kita tahu, bulan-bulan ini Indonesia sedang memasuki musim penghujan dan tak jarang sebagian wilayah mengalami perubahan cuaca ekstrem.
Bahkan gelombang di lautan pun ikut meninggi salah satunya akibat angin yang bertiup kencang.
Karena hal itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) selalu memberikan berbagai informasi terkait perkiraan cuaca yang akan terjadi.
Baca Juga : Hal Sepele Diduga Jadi Pemantik Isu Perceraian Ussy Sulistiawaty dan Andhika Pramata
Melansir dari Warta Kota, hari ini Jumat (22/3/2019) BMKG memprediksi kalau akan terjadi hujan ekstrem di sebagian wilayah DKI Jakarta.
"Waspada potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencan dengan durasi singkat di wilayah Jakbar, Jaksel, dan Jaktim antara siang dan sore hari," tulis BMKG di laman DKI Jakarta.
Dalam keterangan tersebut, juga tercantum informasi kalau sebagian wilayah DKI Jakarta dan Kepulauan Seribu bakal diguyur hujan ringan dengan rata-rata suhu udara mencapai 24-32 derajat celcius.
Sedangkan ramalan cuaca yang kurang enak disebutkan oleh BMKG yang kemudian dikutip Tribun Bali.
Tak hanya hujan, wilayah Bali dan perairan sekitarnya berpotensi timbul gelombang hingga 6 meter tingginya.
Kepala Bagian Humas BMKG Taufan Maulana menyampaikan, peluang gelombang tinggi ini berlaku hingga Minggu (24/3/2019).
Baca Juga : Baru 5 Bulan Menikah, Rumah Tangga Evi Masamba Dikabarkan Retak, Hapus Semua Foto Suami hingga Saling Unfollow
"Gelombang hingga 6 meter (berbahaya) berpeluang terjadi di Samudera Hindia selatan Bali hingga Nusa Tenggara Timur ( NTT)," kata Taufan kepada Kompas.com, Kamis (21/3/2019).
Taufan menjelaskan kalau gelombang tinggi tersebut disebabkan adanya siklon tropis Veronica di Samudera Hindia, selatan Nusa Tenggara Barat dan siklon Tropis Trevor di Teluk Carpentaria.
Selain hal tersebut, kecepatan angin juga menjadi penyebab timbulnya gelombang tinggi di sejumlah wilayah.
Baca Juga : Viral Video Seorang Pria Putuskan Kekasihnya yang Selingkuh dengan Baliho, Ternyata Settingan!
"Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut," ujar Taufan.
Berikut wilayah yang mungkin terdampak gelombang beserta prakiraan tinggi gelombang yang akan muncul.
Gelombang dengan ketinggian 1,25 meter - 2,5 meter (WASPADA) berpeluang terjadi di wilayah berikut:
Baca Juga : Pengemis Kaya yang Viral Karena Bawa Mobil, Penghasilannya Fantastis Hingga Bergelar Haji
1. Perairan utara Sabang
2. Perairan Sabang-Banda Aceh
3. Perairan barat Aceh
4. Perairan barat Kepulauan Simeulue hingga Mentawai
5. Perairan Enggano-Bengkulu
6. Perairan barat Lampung
7. Samudera Hindia barat Aceh hingga Bengkulu
8. Selat Sape-Lamakera-Alor bagian selatan
9. Selat Ombai
10. Laut Jawa
11. Periaran utara Jawa Timur
12. Laut Banda bagian selatan
13. Perairan Kepulauan Letti hingga Tanimbar
14. Perairan Kepualauan Kei-Aru
15. Laut Arafuru bagian barat hingga tengah
16. Perairan Amamapere
17. Perairan barat Yos Sudarso
18. Laut Sulawesi
19. Perairan timur Bitung
20. Perairan selatan Sulawesi Utara
21. Perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud
22. Laut Maluku
23. Perairan Kepulauan Halmahera
24. Laut Halmahera
25. Perairan utara Papua Barat hingga Papua
26. Teluk Cendrawasih bagian barat
27. Samudera Pasifik utara Halmahera hingga Papua
Baca Juga : Syahrini Sebut Jangan Pernah Percaya Walau Teman Dekat Sekalipun, Nasihati Luna Maya?
Sedangkan beberapa wilayah juga turut berpotensi terjadi gelombang pasang dengan ketinggian 2,5 meter - 4 meter, seperti
1. Samudera Hindia barat Lampung
2. Selat Sunda bagian Selatan
3. Perairan selatan Jawa hingga Sumba Selat
4. Bali-Lombok-Alas bagian selatan
5. Selat Sumba bagian barat
6. Perairan selatan kupang-Pulau Rote
7. Laut Sawu
8. Laut Timor Selatan NTT
9. Samudera Hindia selatan Jawa
10. Laut Arafuru bagian timur
Baca Juga : Perkembangan Kasus Narkoba Steve Emmanuel, Keberatan Dihukum Seumur Hidup Hingga Sikapnya di Penjara
Taufan mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan adanya peluang terjadinya gelombang tinggi ini, termasuk dalam keselamatan pelayaran.
"Harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Perahu nelayan untuk waspada terhadap kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter," ujar dia.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | Kompas.com,BMKG,warta kota,Tribun Bali |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR