Nakita.id - Sebaiknya Moms mulai mengurangi penggunaan gawai agar terhindar dari sinar biru yang bisa membuat penuaan dini.
Sinar biru membuat penuaan dini menjadi menakutkan karena Moms bisa tampil lebih berumur dari biasanya.
Oleh karena itu Moms harus memperhatikan bahwa sinar biru membuat penuaan dini.
Baca Juga : Pakai Smartphone dengan Kecerahan Maksimal, Wanita Ini Menderita 500 Lubang di Kornea Matanya
Melansir dari Mind Body Green, Lauren E. Adams, M.D., seorang ahli dermatologi mengatakan, sinar biru adalah cahaya yang berenergi tinggi - bagian dari spektrum cahaya tampak.
Sinar biru dengan UVA dan UVB berbeda, jika UVA dan UVB dipaparkan dari sinar matahari, sinar biru dipaparkan dari bola lampu atau layar digital.
Apakah benar sinar biru dari layar digital dapat membahayakan kulit?
Baca Juga : Viral Ponsel Meledak Hingga Wajah Pria Terluka, Hati-hati 5 Kebiasaan yang Bisa Picu Ledakan Smartphone!
Hal ini mungkin saja bisa terjadi Moms.
Kebanyakan penelitian lebih berfokus pada efek sinar ultraviolet pada kulit.
Sinar UVB biasanya dapat menyebabkan kerusakan kulit dengan melukai DNA.
Sementara, sinar UVA memicu pembentukan spesies oksigen reaktif yang dapat meningkatkan penuaan kulit.
"Hanya baru-baru ini penelitian mulai muncul yang menunjukkan bahwa cahaya tampak juga berpotensi merusak kulit, berkontribusi pada kemerahan, kerutan, dan hiperpigmentasi," kata dokter Adams.
Dalam sebuah penelitian pada 2017, sinar biru, yang paling mirip dengan UVA dalam hal panjang gelombang, ditemukan menghasilkan spesies oksigen reaktif (ROS) di kulit.
Baca Juga : Jangan Dulu Dibuang, 4 Kulit Buah Ini Bisa Bikin Kulit Wajah Lebih Glowing dan Sehat
Sedangkan dalam penelitian pada 2012, cahaya tampak (termasuk sinar biru) ditemukan menghasilkan ROS serta meningkatkan enzim tertentu yang menurunkan kolagen dan berkontribusi pada kerutan di kulit.
Meskipun demikian, sinar biru pada kedua penelitian tersebut tidak cukup signifikan dapat menyebabkan kerusakan pada kulit.
Di lain sisi, beberapa peneliti percaya bahwa sinar biru dapat menyebabkan kerusakan pada kulit.
Nichola Weir, seorang ahli kecantikan holistik mengatakan, pasiennya menggunakan gawai secara berlebihan sehingga menyebabkan stres dan sulit tidur.
Sinar biru pada gawai mengganggu tidur dan tidur sangat penting untuk kesehatan kulit.
Dokter Adams setuju bahwa kurang tidur dapat menjadi pemicu utama pada tubuh dan kulit.
"Paparan sinar biru pada jam-jam sebelum waktu tidur berdampak buruk pada ritme sirkadian dan kualitas tidur, dan kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan kulit kering, keriput, dan peradangan, di antara masalah lainnya," jelas dokter Adams.
Dalam hal ini, produk perawatan kulit yang menghalangi sinar biru atau serum kaya antioksidan jelas tidak akan membantu Moms.
Moms harus mematikan gawai sebelum tidur atau mematikan lampu yang mengandung sinar biru.
Baca Juga : Jangan Biarkan Si Kecil Kecanduan PUBG, Kalau Tidak Ini Risikonya
Weir dan dokter Adams merekomendasikan untuk menggunakan pelindung layar untuk memblokir sinar biru pada gawai dan laptop atau mengunduh aplikasi filter yang menghentikan perangkat dari memancarkan sinar biru.
Kesimpulannya, Moms tahu paparan sinar biru dari matahari dapat merusak kulit, dan kerusakan ini dapat diatasi sebagian dengan produk antioksidan topikal atau mengonsumsi lebih banyak antioksidan dalam pola makan.
Namun, paparan sinar biru dari perangkat digital juga dapat berkontribusi langsung terhadap masalah kulit yang sama, melalui gangguan tidur.
Meskipun secara tidak langsung merusak kulit, membatasi penggunaan gawai harus menjadi prioritas.
Nah, Moms sinar biru membuat penuaan dini belum terbukti secara signifikan namun menimbulkan gangguan tidur.
Source | : | Mind Body Green |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR