Hal ini akan membantu rahim terbuka secara bertahap, dan biasanya dilakukan saat rahim perlu dilatasi lebih dari pada D&C standar, seperti saat penghentian kehamilan atau dengan jenis histeroskopi tertentu.
Dokter biasanya menggunakan obat yang disebut misoprostol (Cytotec), diberikan secara oral atau vaginal untuk melembutkan leher rahim, atau memasukkan batang ramping yang terbuat dari laminaria ke dalam rahim.
Laminaria secara bertahap mengembang dengan menyerap cairan di rahim sehingga rahim terbuka.
Baca Juga : Harga Tas Syahrini Capai Rp2,8 Miliar, Terungkap Sederet Artis yang Memiliki Tas Mirip Inces
Untuk dilatasi dan kuretase, akan menerima anestesi.
Pilihan anestesi tergantung pada alasan D&C dan riwayat kesehatan.
Bentuk anestesi lainnya memberikan sedasi ringan atau menggunakan suntikan untuk mematikan hanya area kecil (anestesi lokal), atau daerah yang lebih luas (anestesi regional) pada tubuh.
Pelaksanaan Kuret
Pasien berbaring telentang di atas meja operasi sementara tumit berada di tempat yang disebut sanggurdi.
Dokter akan memasukkan alat yang disebut spekulum ke dalam vagina, seperti saat tes Pap Smear untuk melihat serviks.
Baca Juga : Dikaruniai Anak Ketiga, Begini Penampilan Intan Nuraini Sesaat Setelah Melahirkan
Lalu dokter memasukkan serangkaian batang yang lebih tebal dan tebal ke dalam serviks untuk perlahan melebarkannya sampai cukup terbuka.
Source | : | Grid Health |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR