Nakita.id – Semua orang pasti ingin hidup sehat, tanpa adanya penyakit.
Tidak jarang, ketika seseorang terjangkit suatu penyakit, ia akan merasa sedih, marah, bahkan malu.
Pada umumnya, rasa malu tersebut disebabkan oleh penyakit yang menyerang alat-alat kelamin, salah satu contohnya penyakit kutil kelamin (genital warts).
Virus HPV bisa memicu kanker serviks.
Penyakit inilah yang merenggut nyawa selebriti Julia Perez.
Mungkin penyakit kutil diketahui lebih banyak muncul di daerah siku, telapak, punggung, kuku-kuku, dan jari-jari tangan atau kaki.
Ternyata, kutil tidak hanya muncul di daerah-daerah tersebut, namun juga bisa tumbuh di daerah anogenital loh, Moms, mulai dari kelamin, sekitar kelamin, dan dubur.
Penyakit kutil kelamin ini disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus), yaitu virus yang juga menjadi penyebab kutil di area badan yang lain.
Ada 10 tipe virus HPV, yaitu tipe 6, 11, 30, 42, 43, 44, 45, 51, 52, dan 54.
Namun, dari berbagai macam kasus, tipe 6 dan 11 lah yang 90% menjadi tipe virus penyebab terbesar kutil kelamin.
Baca Juga : I Am an ActiFE Mom, In Control, and Protected
Penyakit ini tidak memandang jenis kelamin, pria dan wanita sama-sama berisiko untuk terkena kutil kelamin.
Kebanyakan kutil kelamin ini terjadi pada pria daripada wanita. Tetapi, penularannya lebih mudah dilakukan dari wanita ke pria.
“Pasien yang terinfeksi kutil kelamin biasanya tidak memiliki keluhan sama sekali atau bersifat asimptomatik. Gejala klinis yag terlihat hanya berupa tonjolan pada kulit seperti kutil, yang berbentuk rata/flat, atau bahkan sering menyerupai bentuk kembang kol (cauliflower-like).”, ujar dr. Anthony Handoko, SpKK, FINSDV dalam sebuah acara press conference bertemakan "Kutil Kelamin: Bagaimana Menangani dan Kemana Harus Konsultasi?” di kawasan Menteng.
Kutil kelamin ini dapat bersifat tunggal dan bahkan tidak jarang bertambah banyak/ menyebar dalam waktu yang singkat, dan biasanya ditularkan melalui kontak seksual.
Walaupun jarang, tetapi pada beberapa kasus, infeksi kutil kelamin dapat ditularkan tanpa melalui kontak seksual, seperti pada saat persalinan.
Baca Juga : Bukan HIV, Tak Setia Pada Pasangan Berisiko Terinfeksi Virus Berbahaya ini, Peringatan Buat Pelakor!
Faktor risiko lainnya seseorang dapat terkena kutil kelamin adalah mengalami HIV seropositive, memiliki riwayat infeksi menular seksual, memiliki gaya hidup aktif secara seksual, merokok, dan mengonsumsi alkohol.
Bahkan usia dari 16-29 tahun telah berisiko terkena penyakit ini loh, Moms.
Sayangnya, kesadaran dan kepedulian masyarakat akan urgensi penyakit kutil kelamin ini masih terbilang rendah.
Padahal dalam sebuah data WHO tahun 2012, dikatakan bahwa tingkat kejadian penyakit ini cukup tinggi loh Moms.
Diperkirakan 1 kasus baru didiagnosa setiap detiknya dan sekitar 89.192 kasus baru kutil kelamin terjadi di dunia setiap harinya.
Meskipun penyakit ini memang tidak menyebabkan kematian, bukan berarti kita menjadi tidak acuh pada kesehatan alat kelamin ya Moms.
Baca Juga : Seorang Bayi yang Lahir dengan Alat KB Spiral Milik Ibunya Bikin Heboh, Benarkah Alat KB Spiral Tak Efektif?
Apabila Moms aktif melakukan hubungan seksual, sebaiknya jalani perilaku seksual yang sehat, salah satunya dengan proteksi menggunakan kondom.
Atau bisa juga dengan melakukan deteksi sejak dini dengan konsultasi ke dokter ahli, yaitu dokter spesialis kulit dan kelamin, karena masih banyak orang yang salah, memeriksakan bagian kelamin kepada dokter kandungan.
Buang jauh-jauh rasa malu untuk memeriksakan, karena jika sudah terjangkit, justru nantinya akan banyak pengobatan yang harus dilakukan, serta kesembuhan akan lebih sulit dan memakan waktu yang lama.
Bahkan jika sudah sembuh pun, kemungkinan akan kambuh masih dapat terjadi loh, Moms.
Baca Juga : Sering Memanaskan Sayuran ini Dua Kali? Jangan Lakukan Lagi karena Dapat Memicu Kanker
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR