Nakita.id – Antibiotik adalah salah satu obat yang paling sering dianjurkan oleh dokter ketika sakit, baik itu untuk anak-anak maupun orang dewasa.
Antibiotik dipercaya dapat menyembuhkan penyakit yang ringan seperti pilek, batuk, dan radang tenggorokan.
Alih-alih sembuh, beberapa orang justru merasakan adanya efek samping dari penggunaan antibiotik.
Efek samping yang paling umum dari penggunaan antibiotik adalah mual dan diare.
Memang tidak semua antibiotik akan menghasilkan efek samping, namun tidak ada salahnya jika Moms mengetahui apa saja efek samping yang dapat ditimbulkan oleh antibiotik.
Melansir dari laman brightside.me, berikut efek samping lainnya yang dihasilkan oleh antibiotik bagi tubuh:
1. Infeksi jamur
Antibiotik mengubah habitat bakteri dari tubuh kita, sehingga tubuh bisa menjadi rentan terhadap infeksi jamur.
Jamur nantinya dapat muncul di daerah mulut, kulit, atau di bawah kuku.
Jika Moms diresepkan untuk minum antibiotik dalam jangka waktu yang panjang, Moms juga sebaiknya meminum obat anti-jamur bersamaan dengan antibiotik.
Baca Juga : Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi
2. Mengubah warna gigi
Tetrasiklin dapat menyebabkan perubahan warna gigi pada anak-anak sebelum usia 8 tahun.
Jika seorang wanita hamil menggunakan obat-obatan ini, ada kemungkinan bayi yang dilahirkan nantinya akan mengalami masalah dengan email gigi.
Para ilmuwan baru-baru ini menemukan bahwa ada jenis antibiotik yang tidak menyebabkan warna gigi berubah, yaitu antibiotik doxycycline modern.
Tapi tentu saja, Moms sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
3. Demam
Demam dapat disebabkan oleh banyak hal kecuali minum antibiotik.
Tetapi jika Moms merasakan demam tepat setelah mulai menggunakannya, mungkin Moms memiliki reaksi alergi terhadap obat yang menyebabkan demam.
Demam dapat disebabkan oleh hampir semua antibiotik tetapi sebagian besar waktu oleh antibiotik β-laktam, sefaleksin, minosiklin, dan sulfonamid.
Demam akan segera hilang dengan sendirinya.
Namun, jika demamnya tidak kunjung sembuh, Moms sebaiknya menghentikan penggunaan antibiotik dan kembali menemui dokter.
Baca Juga : Kafein Memberikan Energi, Tapi Amankah Bila Dikonsumsi Selama Kehamilan?
4. Alergi
Salah satu reaksi antibiotik yang paling berbahaya adalah alergi.
Dalam hal ini, seseorang mungkin mengalami ruam gatal, kelopak mata bengkak, bibir, lidah, dan bahkan tenggorokan yang dapat menyebabkan anafilaksis.
Meskipun begitu, reaksi alergi akibat antibiotik tidak berarti Moms menjadi anti dan tidak dapat meminum antibiotik lainnya.
Moms dianjurkan untuk memberi tahu dokter tentang alergi dan mulai minum antibiotik lain.
Moms juga harus berhati-hati ketika mulai meminum obat baru yang belum pernah diminum sebelumnya.
5. Sensitif pada matahari
Beberapa antibiotik (tetrasiklin, fluoroquinolon, dan sulfon) dapat memengaruhi kadar sensitifitas kulit terhadap sinar ultraviolet.
Jika Moms terpapar sinar matahari terlalu banyak saat mengonsumsi obat-obatan ini, kemungkinan Moms terkena sengatan matahari akan meningkat.
Antibiotik juga dapat menyebabkan ruam bahkan jika seseorang hanya menghabiskan 15 di bawah sinar matahari.
Jika Moms sedang mengonsumsi antibiotik, sebaiknya Moms tidak terkena sinar matahari dari jam 10 pagi sampai jam 2 siang, gunakan tabir surya, dan tutupi seluruh badan dengan pakaian.
Baca Juga : Sama Sekali Tak Bisa Masak, Anda Akan Terkeju Lihat Menu yang Dibuatkan Sandra Dewi untuk Putranya
6. Masalah jantung
Masalah jantung memang tidak sering terjadi, tetapi mengonsumsi antibiotik yang tidak tepat dapat berisiko mengakibatkan masalah jantung.
Antibiotik biasanya menyebabkan aritmia atau tekanan darah rendah.
Seringkali, mengonsumsi eritromisin dan beberapa fluoroquinolon dapat menyebabkan efek samping seperti itu.
Jika Moms merasa ada sesuatu yang tidak beres pada jantung, langsung temui dokter untuk memeriksakannya.
7. Sakit kepala dan pusing
Sakit kepala dan pusing juga merupakan efek samping yang orang rasakan ketika meminum antibiotik.
Jika sakit kepala begitu kuat, Moms bisa mengonsumsi obat penghilang rasa sakit kepala.
Namun apabila rasa sakitnya semakin tidak tertahankan, Moms segera harus mengunjungi dokter.
Baca Juga : Kesuksesan Shoppertainment Berhasil Cetak Rekor di Ulang Tahun Ke-7 Lazada
8. Kehamilan yang tidak direncanakan
Jika Moms mengonsumsi rifamycins dan pil KB, nantinya efek pil KB akan berkurang.
Akibatnya, peluang terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan justru akan meningkat.
Akan tetapi, tenang saja Moms ada sebagian antibiotik lain yang tidak mempengaruhi efek pil KB sampai seperti ini.
Jika Moms atau Si Kecil telah meminum antibiotik dan muncul efek samping seperti yang sudah disebutkan di atas, jangan diabaikan ya Moms.
Jangan ragu ya Moms untuk langsung berkonsultasi dengan dokter.
Baca Juga : Resmi Melamar Muzdalifah, Curahan Hati Fadel Islami: 'Banyak Hal yang Saya Korbankan'
Source | : | brightside.me |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR