Sebelum kematian Allison, keluarganya mengakui bahwa mereka tidak tahu dia berjuang melawan depresi pascamelahirkan.
Bahkan email Alllison sendiri mengungkapkan bahwa dia tidak tahu bila dia menderita depresi pascamelahirkan, yang dia tahu bahwa dia sakit.
Sebagai wanita yang baru pertama kali menjadi ibu harus merayakan “hari-hari paling bahagia dalam hidupnya”, tetapi dia tidak bisa dan tidak tahu bagaimana mengekspresikan apa yang dirasakannya.
Baca Juga : Adik Tega Bunuh Kakaknya Karena Sering Melihat Sang Ibu Dimarahi, Terungkap Kronologinya
Alih-alih meminta bantuan, dia hanya mencoba mengatasi rasa sakit. Dia terus tersenyum, dan seperti yang dijelaskan ayahnya, mengangkat kepalanya tinggi-tinggi, tidak menunjukkan tanda-tanda perjuangannya melawan ‘rasa sakit’ itu.
“Tidak ada tanda-tanda sama sekali bahwa ia mengalami tekanan emosional karena ia selalu terlihat paling bahagia, tersenyum,” kata ayahnya, David, seperti dilansir dari laman babble.
Baca Juga : Usus Pria Tua Ini Membusuk Hanya Karena Makan Semangka, Kok Bisa?
Depresi pascamelahirkan biasanya ditandai oleh perubahan yang jelas dalam kebiasaan tidur dan kebiasaan makan, menangis tiba-tiba, marah, cemas, dan kemarahan, meski beragam dan tiap wanita mengalaminya berbeda, dan tidak semua gejala itu terlihat secara lahiriah.
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Source | : | intisari |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR