Banyak dari gejala ini tidak terlihat oleh teman, kolega, bahkan keluarga.
Sebagian besar gejala depresi pascamelahirkan bersifat internal dan termasuk perasaan seperti rasa bersalah, tidak berharga, kekosongan, mati rasa, dan keputusasaan.
Banyak pula yang mengalami depresi pascapersalinan menunjukkan gejala luar, seperti menjerit atau menangis, menarik diri, dan menarik diri dari orang lain.
Baca Juga : Biasa Terlihat Cantik, Gaya Tidur 'Melongo' Inul Daratista Jadi Sorotan: 'Gitu Ya Tidur Orang Kaya'
Tetapi, beberapa tidak. Karena itu, beberapa ibu baru menyembunyikan perasana ini, dan mengubur emosi mereka.
Beberapa ibu menyimpan rahasia pikiran mereka yang tidak menentu dan ‘gila’ karena jika mereka mengakuinya, maka tidak akan ada yang mempercayainya, bahkan seperti dibully.
Mereka merasa buruk dan tidak dapat berperan dengan baik, sebagai istri, ibu, dan wanita, mereka merasa gagal.
Baca Juga : Tak Banyak yang Tahu, Ini Karakter Tersembunyi Anak yang Lahir April
Lalu, bagaimana Moms bisa membantu seseorang jika Moms tidak tahu mereka sakit? Bagaimana Moms dapat membantu seseorang, jika mereka menderita dalam kesunyian?
Kadang-kadang, cara terbaik untuk membantu adalah dengan mengajukan pertanyaan sederhana dan tulus kepada para ibu baru.
Jadi bukan hanya bayinya saja yang ditanyakan setelah lahir, bertanyalah tentang keadaan ibu baru itu, bagaimana ia menghadapi perubahan tersebut.
(Artikel ini telah tayang di Intisari.grid.id dengan judul "Kisah Tragis Seorang Ibu, Bunuh Diri Setelah 'Kalah' Melawan Depresi Pascamelahirkan")
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Source | : | intisari |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR