Walau ia dibantu oleh cermin, tapi sebagian besar ia hanya mengandalkan perasaan. Setelah 40 menit, ia mulai merasa lemah dan mengalami vertigo.
Operasi pun ditunda sebentar sebelum kemudian dilanjutkan lagi.
Akhirnya ia berhasil menemukan bagian usus buntu yang bengkak dan memotongnya, dengan hati-hati ia lalu menjahit kembali perutnya.
Baca Juga : Lagi, BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 4 Meter di 6 Wilayah Ini
Ia juga mengajari asistennya bagaimana membersihkan alat-alat operasi, setelah semua selesai ia lalu minum obat tidur untuk beristirahat.
Setelah empat hari minum antibiotik Rogozov akhirnya pulih dan di hari kelima suhu tubuhnya kembali normal.
Setelah seminggu, ia mengangkat benang jahitannya, lalu dua minggu kemudian ia sudah bisa beraktivitas dengan normal.
Baca Juga : Sakit Hati Istrinya Selingkuh, Pria Ini Tega Bunuh Anak Lalu Bunuh Diri, Begini Nasib Sang Istri
Lebih dari setahun setelah sampai di Antartika, tim ini kembali ke kota Leningrad. Rogozov lalu kembali bekerja di kliniknya dan sampai akhir hayatnya ia bekerja di Departemen Bedah di First Leningrad Medical Institute.
Ia juga tak membanggakan apa yang sudah ia lakukan di Antartika. Ketika ia ditanyakan menganai peristiwa itu ia hanya menjawab," Itu operasi biasa yang sama seperti yang lain."
(Artikel ini telah tayang di Intisari.grid.id dengan judul "Leonid Rogozov, Dokter yang Nekat Operasi Dirinya Sendiri karena Tak Ada Lagi yang Bisa Membantunya")
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | intisari |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR