Ia lalu meminta anggota timnya untuk menyediakan meja untuk operasi dan memindahkan benda-benda dari kamarnya, yang tersisa hanya tempat tidurnya, dua meja dan sebuah lampu.
Salah seorang temannya menjadi asistennya yang bertugas mengambilkan peralatan, menjaga posisi lampu, dan juga memegangi cermin agar Rogozov bisa melihat dengan jelas bagian perutnya.
Satu orang lagi diminta menjadi asisten cadangan, berjaga-jaga jika asisten pertama mendadak gugup.
Rogozov juga mengajari temannya bagaimana menyuntikkan obat anestesi yang sudah ia siapkan dan bagaimana memberikan alat bantu napas jika ia tak sadar.
Lalu, ia meminta asistennya mencuci tangannya dengan antisepstik. Rogozov juga mencuci tangannya dan memakai sarung tangan.
Baca Juga : Gisel 'Gandeng' Wijin, Mbah Mijan Terawang Asmara Gading Hingga Ungkap Tak Bisa Rujuk dengan Mantan Istri
Pada pukul 2 pagi, ia menyuntikkan perutnya dengan bius lokal, setelah 15 menit, ia membuat sayatan selebar 10-12 cm dan operasi pun dimulai.
Menurut laporan di BMJ, Rogozov tampak tenang walau keringat di wajahnya bercucuran dan meminta asistennya untuk menghapus keringatnya.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | intisari |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR