Wah, bisa heboh, nantinya. Jadi, simpan yang rapi kertas-kertas penting, dan siapkan di tempat khusus kertas bekas yang boleh dipakai si kecil.
Dengan menyediakan fasilitas, yang pastinya murah karena kertas bekas/tak terpakai, disertai dukungan serta respons positif dari orangtua, batita akan berusaha mengulang-ulang kebiasaan tersebut.
Hasilnya, kemampuannya dalam membungkus tentu makin lebih rapi.
Baca Juga : Nasi Bungkus Bella Hadid Jadi Sorotan, Padahal Supermodel Ini Punya Kekayaan Segini Untuk Beli Menu Lainnya!
Perlu juga dipahami oleh orangtua, di usia batita, seluruh aktivitas anak sebaiknya didampingi dan diberikan penjelasan tentang apa yang sedang dilakukannya.
Tapi pendampingan ini bukan dalam arti membatasi ruang gerak anak dalam beraktivitas.
Akan tetapi, justru membebaskan anak melakukan hal-hal yang ia senangi dengan tetap mengarahkan menjadi kegiatan yang positif.
Ini bertujuan agar anak merasa didukung dan paham atas apa yang sedang ia lakukan.
Selain menyediakan kertas bekas, sediakan pula benda-benda apa saja yang boleh dibungkus.
Dengan begitu, orangtua membatasi tanpa perlu mengekang kreativitas anak.
Akan lebih baik, jika kebiasaan itu dibuat lebih kreatif agar kecerdasan imajinasi anak makin berkembang.
Misal, libatkan anak untuk membuat bingkisan hadiah yang akan diberikan sebagai kado untuk Moms dan Dads.
Penulis | : | Bayu Probo |
Editor | : | Bayu Probo |
KOMENTAR