Di sisi lain, disiplin pun tidak berarti membuat aturan dengan ancaman.
Sebaiknya, hukuman dibuat dengan melihat terlebih dulu pelanggaran yang dilakukan oleh anak.
Larangan untuk menangis di saat mereka kesal adalah hal yang tidak adil untuk anak.
Alasannya, mereka sama saja dengan dipaksa untuk menahan emosi mereka. Padahal, sejak masa kanak-kanak, seseorang harus mulai memahami dan mengetahui cara menangani emosinya.
Namun tidak berarti anak dapat menggunakan tangisan untuk menaklukkan orangtua untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.
Sebagai orangtua, Moms dan Dads tidak bisa selalu menuruti keinginan anak.
Orangtua harus membiarkan mereka menangis untuk mendapatkan pelajaran tentang hidup.
Baca Juga : Contek Pola Asuh Orang Jepang, Si Kecil Tumbuh Jadi Anak yang Mandiri
Salah satu modus anak untuk menunjukkan kekuasaannya adalah dengan mencoba bernegosiasi di saat diminta mengerjakan kewajibannya.
Sebut saja ketika anak mengatakan akan membersihkan kamar setelah dia selesai bermain.
Jika sering dituruti, aksi seperti ini dapat memicu anak merasa lebih memegang kendali di dalam rumah.
Mengajarkan anak bertanggung jawab sejak dini adalah bekal hidup yang sangat penting.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Bayu Probo |
Editor | : | Bayu Probo |
KOMENTAR