Ia pun mengkritisi beredarnya kabar bahwa Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta untuk adanya perdamaian antara kedua belah pihak karena dianggap masih dibawah umur.
"Karena ada satu katanya KPAI ingin agar kasusnya didamaikan. Didamaikan?? Karena masih anak-anak. Mana ada anak-anak (kok kayak gitu)," kritiknya.
Kemudian ia juga mengkritisi pola pikir masyarakat bahwa bila masih dibawah umur maka tak perlu diadili dan seharusnya dibebaskan.
"Kalau anak dibawah umur melakukan seperti itu, maka anak saya jualan narkoba aja saya suruh. Anak di bawah umur kan, nggak akan ditangkap. Nggak apa-apa dong. Ya, nggak bisa seperti itu cara pikirnya. Itu yang harus dibenahi oleh orang-orang Indonesia," tambahnya.
Baca Juga : Bisa Sebabkan Kanker, Pahami 7 Kesalahan Pemakaian Celana Dalam! Jangan Sampai Salah Lagi!
Menurut Deddy, anak-anak yang menjadi pelaku dugaan penganiayaan itu sudah tak memiliki masa depan lagi, Moms.
"Ada orang bilang kasihan masa depannya seperti apa?"
"Sejak 12 anak ini melakukan penganiayaan atau katanya 3 pelakunya, gue gak tau, melakukan pada Audrey, masa depan mereka sudah tidak ada, masa depan mereka jadi sampah! Itu masa depan mereka," katanya.
Ia pun mengatakan bahwa kita bisa menggunakan media sosial untuk hal seperti ini.
"Kasus seperti ini tidak akan berhenti di Audrey, karena Audrey hanya contoh kasus. Ada banyak (kasus) yang belum tersebar. Kalau Anda tidak speak up, ini akan terus terjadi," ungkapnya.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR