Meskipun cukup menguras tenaga, tetapi saat menyusuri jalan masuk ke desa, Moms akan dibuat terpukau dengan rumah-rumah bernuansa alam yang terbuat dari bambu, kayu, daun nipah, dan daun palem.
Ada sekitar 300 penduduk yang tinggal dengan sederhana dan harmonis di Kampung Naga.
Tidak hanya terhadap sesama penduduk lokal, mereka juga ramah kepada turis domestik maupun asing.
Baca Juga : Bisa Sebabkan Kanker, Pahami 7 Kesalahan Pemakaian Celana Dalam! Jangan Sampai Salah Lagi!
Di tengah gempuran teknologi yang berkembang pesat, warga Kampung Naga menolak tawaran pemerintah akan fasilitas listrik.
Mereka juga tidak memakai gas LPG dan memasak dengan tungku.
Kegiatan sehari-hari di desa ini dilakukan secara manual.
Selain itu, Kampung Naga juga melarang siapa pun untuk membunyikan musik.
Namun, jangan khawatir, sebagai gantinya, Moms dapat mendengarkan suara alam yang merdu.
Baca Juga : Moms Berniat Berkunjung Ke Tiongkok? Ini 3 Jasa Unik yang Dapat Moms Temukan Di Sana
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | nationalgeographic.grid.id |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR