Nakita.id - Ketika masih kecil orangtua akan berusaha mendidik dan membimbing anak agar tumbuh sebagai sosok yang baik.
Namun, tanpa sadar beberapa pola asuh orangtua memberikan dampak buruk bagi anak.
Seperti halnya ketika Moms melarang anak laki-laki untuk menangis dan melabelinya sebagai anak yang cengeng.
Baca Juga : Gading Marten Ngaku Masih Sayang dengan Gisel Namun Beda dari Sebelumnya, Maksudnya?
Menurut konstruk di masyarakat, laki-laki dibentuk untuk jadi sosok yang kuat dan tak boleh cengeng.
Padahal, siapa saja berhak untuk menangis dan sebenarnya ketika seseorang tak bisa mengungkapkan isi hatinya melalui menangis, bisa menjadi hal buruk baginya.
"Banyak ibu mendidik anak laki-laki untuk tidak menangis demi menunjukkan sosok kelaki-lakian si anak. Itu salah. Sifat laki-laki sejati bukan masalah boleh menangis atau tidak," ungkap seorang psikolog bernama Dr Rose Mini Agoes Salim MPsi (Romy) dilansir dari Kompas.com (19/3/2015).
Baca Juga : Bukannya Menyerang, Gorila Ini Malah Ikut Berpose Hingga Wefie dengan Petugas
Lebih lanjut, menurut Romy, sebaiknya orangtua menjelaskan bahwa menangis bukanlah sebuah tindakan yang memalukan bagi laki-laki.
Seorang psikolog dari Brawijaya Women and Children Hospital bernama Rustika Thamrin, Spsi, CHt, CI, MTLT, menjelaskan bahwa salah satu perilaku orangtua yang menyebabkan anak menjadi stres yaitu melarang anak menangis.
Mungkin maksud orangtua adalah ingin menjadikan anaknya tangguh, namun hal itu mungkin bisa saja membuat anak tertekan.
Ia memberi contoh ketika anak perempuan menangis saat terjatuh dari sepeda, orangtua biasanya membiarkan anaknya menangis.
Namun hal itu tak dilakukan pada anak laki-laki, atau sering kali orangtua akan memberikan cap cengeng ketika anak laki-laki mereka menangis.
Baca Juga : Bonus Hotman Paris untuk Asprinya, Mobil Mewah hingga Berlian Harga Miliaran
Hingga akhirnya anak laki-laki akan menahan tangis dan kesedihanya karena takut dicap cengeng atau bukan anak yang kuat.
Hal itulah yang malah membuat anak menjadi tertekan dan stres.
"Tidak heran kalau laki-laki jarang dan malu menangis, karena dari kecil sudah dijejali dengan perkataan seperti itu. Padahal orang sah-sah saja untuk menangis dan mengeluarkan perasaan mereka," ujar Rustika dilansir dari Kompas.com (30/1/2012).
Baca Juga : Terungkap Kekayaan Asisten Artis, Gaji Belasan Juta Hingga Karier Meroket
Padahal, menangis bisa membuat seseorang yang sedang mengalami stres bisa menjadi lebih baik.
Melansir dari Kompas.com (2/5/2018), air mata yang keluar akibat stres akan mengandung hormon protein seperti prolactin, adrenocorticotropic, dan leucine enkephalin.
Hormon tersebut dikenal sebagai penghilang rasa sakit alami, yang semuanya merupakan respons asli tubuh terhadap kondisi stres.
Air mata yang dikeluarkan saat adanya dorongan emosi atau tekanan mental dapat membantu penyaluran emosi yang lebih sehat.
Baca Juga : Terlahir Sebagian Tanpa Kulit, Ibu Ini Tak Boleh Peluk dan Cium Sembarangan Bayinya
Source | : | kompas |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR