Seperti Moms ketahui, cabai adalah salah satu sumber makanan yang mengandung zat capsaicin.
Sebuah studi psikologi dan terapeutik yang mendalami efek dari capsaicin menemukan bahwa komponen tersebut menyebabkan sensasi "ketertarikan" dalam diri seseorang dengan mengunci reseptor rasa sakit.
"Perangsangan ini mengarah pada perasaan panas atau nyeri yang membakar, dilatasi pembuluh darah, kemerahan pada kulit dan peningkatan suhu tubuh," kata Anthony Dickenson, Penulis studi yang juga profesor neurofarmakologi di University College London.
Menurut Dickenson, capsaicin dapat memicu efek ini ketika dimakan atau dioleskan ke kulit dalam bentuk krim topikal.
Capsaicin juga banyak ditemukan pada beberapa krim radang sendi dan nyeri otot.
Baca Juga : Menjelang Hari Persalinan Anak Pertama, Tasya Kamila Malah Ditinggal Suami?
Ketika sensasi ketertarikan itu menurun, reseptor rasa sakit yang terdampak akan menjadi lebih peka.
Ini bisa menghilangkan rasa sakit pada area yang terdampak.
"Kapsaisin dalam dosis tinggi juga membuat ujung syaraf yang merasakan rasa sakit tersebut tertarik kembali, karena ingin lolos dari rasa sakit tersebut. Ini bisa meringankan rasa sakit selama beberapa minggu," kata Dickenson.
Selain dari kemampuannya membantu mengurangi rasa sakit, capsaicin juga bermanfaat untuk kesehatan.
Sebuah riset dari Tiongkok mengaitkan konsumsi kapsaisin (makanan pedas) terhadap penurunan rasio kematian.
Namun, penjelasannya masih belum kuat.
Source | : | Kompas.com,time.com |
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR