Pada bulan Juli, ia pergi ke pusat rehabilitasi di Moskow.
Beruntungnya, Vanya mendapatkan dana yang besar yang dapat membawanya ke Spanyol untuk menjalani perawatan lebih lanjut.
Tetapi, pada bulan Oktober, Vanya dikatakan terjangkit flu.
Dan, sejak saat itu kondisinya justru semakin memburuk, yang mengakibatkan dirinya harus menghembuskan napas yang terakhir.
Tragisnya, sang ibu, Natalia merasa sangat putus asa karena tidak bisa menyelamatkan putranya.
Bahkan, ia seringkali masih menyalahkan dirinya sendiri, meskipun ia juga korban dari Pronin.
Sebelum kejadian mengerikan itu terjadi, Natalia sebenarnya telah mengungkapkan bahwa ia sudah memohon kepada pihak berwenang untuk tidak mengizinkan seorang pembunuh dibebaskan dan diperbolehkan untuk tinggal di perumahannya yang banyak anak-anak.
Sejak kematian Vanya, Natalia terus mengucapkan, "Saya ingin bersama putraku."
Natalia juga belum bisa diajak banyak bicara.
Dan, akibat dari perbuatannya, Pronin dipenjara karena dua percobaan pembunuhan.
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Source | : | Intisari.grid.id |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR