Nakita.id - Dunia kembali dibuat geram dengan aksi teror bom yang terjadi di Sri Lanka.
Melansir dari Tribunnews.com, sepanjang Minggu (21/4/2019) telah terjadi serentetan ledakan bom yang menewaskan sedikitnya 290 warga dan 500 korban luka-luka.
Menteri Luar Negeri Harin Fernando mengumumkan sembilan warga negara asing dilaporkan hilang, sementara 25 jenazah tak teridentifikasi yang diyakini warga asing.
Baca Juga : Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi
Enam ledakan pertama terjadi selama 20 menit, dua ledakan lainnya terjadi beberapa jam kemudian.
Lokasi pengeboman tepat di beberapa gereja dan hotel di negara tersebut.
Tiga gereja yang menjadi serangan bom ini berada di Kochchikade, Negombo dan Batticaloa.
Baca Juga : Sule Pamer Liburan Bareng Naomi Zaskia Hingga Makan Malam Bersama, Tinggalkan Baby Shima?
Sedangkan, hotel yang diserang adalah Shangri-La, Kingsbury, Cinnamon Grand dan hotel keempat yang semuanya berlokasi di Kolombo.
Dilansir dari Kompas.com, juru bicara kepolisian Ruwan Gunasekera mengungkapkan pihaknya telah menangkap 40 orang yang dianggap berhubungan dengan ledakan tersebut.
Melansir dari Kompas.com, dua pelaku di antaranya ternyata anak dari konglomerat di Sri Lanka, tepatnya anak pengusaha rempah-rempah di Colombo.
Kakak beradik ini tewas dalam bom bunuh diri di Hotel Shangri-La dan Cinnamon Grand.
Menurut Informasi, kedua pelaku merupakan anggota dari organisasi ektrem Islam, National Thowteeth Jamaath (NTJ).
Baca Juga : Dihina Nikita Mirzani, Kriss Hatta Geram Hingga Tendang Pintu
NTJ sebelumnya disebut pemerintah sebagai pihak yang bertanggungjawab akan kasus peledakan bom di Sri Lanka saat itu.
Dari sumber petugas investigasi, kedua pelaku berusia 20 tahun-an namun belum diketahui apa hubungan keduanya dengan para pelaku pengeboman lainnya.
Dilansir oleh Kompas.com dari AFP, mulanya kedua pekaku menginap di Hotel Shangri-La dan Cinnamon Grand.
Baca Juga : Ayu Ting Ting Foto Bareng Pria Turki, Ramalan Denny Darko Benar?
Keesokan harinya, kedua kakak beradik ini mengantre mengambil makanan di restoran hotel dan di saat itulah mereka melakukan bom bunuh diri di tengah tamu restoran, bom lain juga meledak di restoran hotel Kingsbury.
Sebelum ledakan bom di hotel telah terjadi ledakan di tiga gereja.
Setelah kejadian itu, pihak pemerintah memblokir jaringan media sosial dan layanan chat seperti Facebok dan WhatsApp di Sri Lanka.
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR