Nakita.id - Sebagian orang memilih memakai pelumas seks ketika akan berhubungan intim.
Hal ini tak lepas dari fungsi pelumas seks yang membuat hubungan intim dengan pasangan semakin nyaman.
Sensasi licin yang dihasilkan pelumas seks juga dapat menghilangkan rasa nyeri jika miss v masih dalam keadaan kering.
Baca Juga : Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi
Melansir dari Kompas.com, kini, banyak toko-toko menjual pelumas yang tentunya menjadi 'angin segar' bagi pasangan suami-istri.
Bahan-bahan yang digunakan pun biasanya telah teruji di laboratorium dan aman untuk organ intim pria dan wanita.
Tapi bagaimana orang jaman dahulu menggunakan pelumas? Bahan apakah yang mereka pakai?
Rupanya sebelum ada pelumas yang dijual di toko, orang-orang menggunakan bahan alami yang juga bisa gunakan saat ini. Apa sajakah?
1. Minyak zaitun
Berdasarkan sejarah, orang-orang Yunani kuno sangat aktif melakukan kegiatan seksual. Untuk meningkatkan kehidupan seks, mereka menggunakan minyak zaitun sebagai pelumas.
Minyak zaitun dipakai sebagai pelumas sejak 350 SM, berbarengan dengan meningkatnya popularitas alat bantu seks seperti dildo.
Dildo ala Yunani kuno itu terbuat dari kulit empuk yang dibalur dengan minyak zaitun. Ahli seks percaya minyak zaitun menjadi pelicin bagi orang Yunani dan Romawi kuno sekaligus alat kontrasepsi.
Baca Juga : Jarang Disadari, 4 Hal Sepele Ini Bisa Hambat Kemampuan Berbahasa Si Kecil
Seperti yang disebutkan oleh Aristoteles dalam satu teks, minyak zaitun dipercaya dapat mencegah kehamilan. Oleh karena itu, bahan ini dirasa efektif sebagai pelumas dan "pengaman" hingga hari ini.
"Pelumas seksual telah ada selama berabad-abad," ucap Dr Sherry A. Ross, pakar Kesehatan Wanita.
Menurutnya, dulu minyak zaitun sudah tersedia dan sangat efektif sebagai pelumas alami. "Di zaman modern, minyak zaitun masih digunakan sebagai pelumas seksual yang layak dan populer," tambahnya.
Namun, bahan ini tidak aman untuk digunakan bersama kondom berbasis lateks atau dental dam, karena menyebabkan lateks rusak.
Baca Juga : Akhirnya Pernikahan Terwujud, Fadel Islami Ucapkan Terima Kasih Tak Terhingga untuk Sosok Ini
2. Rumput laut
Menurut ahli botani Ryan Drum, orang-orang di Jepang, Korea, dan China telah menggunakan zat yang berasal dari rumput laut sebagai pelumas sejak ribuan tahun lalu.
Mereka merebus rumput laut merah untuk menghasilkan cairan lengket yang disebut karagenan.
Karagenan larut dalam air, berbentuk seperti agar-agar, dan licin — atau dengan kata lain, bisa jadi pelumas yang sangat bagus.
Karagenan digunakan sebagai bahan pelumas modern dan kondom berpelumas.
Riset menunjukkan, penggunaan karegenan dapat membantu mengurangi penularan HPV.
Baca Juga : Akhirnya Pernikahan Terwujud, Fadel Islami Ucapkan Terima Kasih Tak Terhingga untuk Sosok Ini
3. Ubi jalar
Sama dengan orang Yunani Kuno, aktivitas seks bagi masyarakat Jepang di zaman dulu juga tergolong aktif.
Selama periode Edo (1603-1868), orang Jepang menggunakan pelumas berupa zat yang disebut "tororo-jiru".
Zat tersebut memiliki tekstur licin yang terbuat dari ubi China. Saat ini, tororo-jiru dikenal sebagai sup Jepang yang populer.
Baca Juga : Jarang Disadari, 4 Hal Sepele Ini Bisa Hambat Kemampuan Berbahasa Si Kecil
Ubi jalar sebagai pelumas bukan hal yang asing lagi. Eric M. Garrison, seksolog dan penasihat seks, telah membuat campuran selada dengan ubi sebagai pelumas.
Ia juga mengombinasikan ubi dengan bahan agar-agar yang merupakan turunan dari rumput laut.
"Konsistensinya sangat mirip dengan saus apel, rasanya manis dan berbau tanah, tapi bewarna krem" kata Garrison.
Menurutnya, orang-orang pasti tak menyangka jika bahan makanan ini bisa dipakai sebagai pelumas.
Baca Juga : Pernah Bermimpi dapat Uang atau Justru Kehilangan? Maknanya Berkaitan Erat dengan Kehidupan Nyata
4. Minyak cengkeh
Zaman periode Edo, pria Jepang juga rutin memakai minyak cengkeh sebagai pelumas. Minyak cengkeh adalah minyak esensial yang beraroma kuat.
Jadi, mungkin terlihat kontra saat digunakan sebagai pelumas seks.
Namun, ternyata minyak cengkeh banyak dipakai sebagai bahan dalam pelumas modern, semprotan, dan krim yang dirancang khusus untuk seks anal.
Minyak cengkeh memiliki sifat penghilang rasa sakit dan membuat otot rileks, sehingga berguna untuk mengatasi saat-saat genting, jika digunakan dengan hati-hati.
Beberapa pelumas modern menggunakan minyak cengkeh untuk melumasi area penetrasi yang aman dan nyaman.
Baca Juga : Kode Ingin Cepat Punya Momongan, Onadio Leonardo Segera Nikahi Beby Prisillia Dalam Waktu Dekat!
5. Air ludah
Ini memang terdengar menjijikan. Namun, air liur kita telah digunakan sebagai pelumas seks oleh nenek moyang kita.
Kumpulan lelucon China dari abad 18 juga menyebut air ludah sebagai pelumas seks terbaik.
Namun, air liur bukan pelumas ideal karena tidak hiegenis.
Jadi, sebaiknya gunakan ini sebagai pilihan terakhir.
Baca Juga : Keren! Boyband Korea BTS Kini Sudah Setara Dengan The Beatles
Pelumas di era modern
Di era modern, manusia memakai KY Jelly sebagai pelumas. KY Jelly awalnya dipasarkan sebagai alat bantu bedah pada awal 1900-an.
Pelumas mengandung gliserin ini segera menjadi populer untuk keperluan seks, dan akhirnya, perusahaan memproduksinya sebagai pelumas paling populer sepanjang masa.
Dalam beberapa tahun terakhir, KY Jelly (dan pesaing utamanya Astroglide) kurang disukai karena potensinya yang bisa mengurangi kesuburan.
Baca Juga : Keren! Boyband Korea BTS Kini Sudah Setara Dengan The Beatles
Ini juga berlaku untuk Vaseline, yang mematenkan jeli minyak bumi pertama pada tahun 1872.
Meski produk-produk itu dibuat bukan untuk aktivitas seks, orang-orang sudah lama menggunakannya sebagai pelumas seks.
Pada tahun 2019, banyak pelumas berkualitas tinggi dengan bahan-bahan modern mulai muncul.
Namun, Garrison tidak merekomendasikan penggunaan pelumas berbasis Vaseline, ludah, atau gliserin.
Tetapi jika kita ingin menggunakan bahan alami sebagai pelumas, pilihlah minyak nabati. Garrison merekomendasikan minyak kelapa sebagai pelumas seks.
Namun, minyak zaitun juga merupakan pilihan yang baik. "Minyak zaitun dapat ditambahkan ke daftar pilihan untuk pelumas yang efektif.
Itu alami dan bertahan lebih lama dari pelumas berbasis air," ucap Sherry.
Sayangnya, minyak zaitun tak bisa menjadi pelumas seks efektif untuk semua orang.
"Beberapa orang mengalami iritasi kulit termasuk ruam dan gatal-gatal ketika menggunakan minyak zaitun," kata Sherry.
Jika kita rentan terhadap sensitivitas kulit atau infeksi jamur, kata Sherry, minyak zaitun mungkin bukan pilihan terbaik.
"Minyak kelapa extra virgin adalah pilihan aman dan alami yang telah dicoba oleh banyak pasangan selama aktivitas seksual," tambahnya.
Selain itu, kita juga harus ingat bahwa minyak zaitun tak bisa digunakan bersama dengan kondom berbasis lateks.
Baca Juga : Seorang Ibu Laporkan Restoran Cepat Saji Ini Karena Temukan Hal Tak Terduga:
(Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul: Sejarah Pelumas Seks, dari Air Liur hingga Ubi Jalar)
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR