Nakita.id - Berhubungan seksual merupakan bagian dari kehidupan pernikahan.
Sejatinya tujuan dari melakukan aktivitas ranjang ini adalah mencapai kepuasan bersama.
Hal ini erat kaitannya dengan orgasme, akan tetapi ada beberapa informasi tentang orgasme yang keliru.
Baca Juga : Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi
Mungkin bagi pasangan baru menganggap bahwa orgasme adalah hal yang mudah dicapai selama berhubungan.
Tetapi bagi banyak orang, orgasme seringkali lebih sulit untuk dicapai.
Hal ini dapat menyebabkan perasaan ragu-ragu atau rasa bersalah ketika seks kehidupan nyata tidak berjalan dengan mudah.
Terapis seks bersertifikat menjelaskan apa yang sebenarnya harus diketahui tentang orgasme.
Baca Juga : Gunakan Air Beras #5MenitAja, Bisa Jadikan Wajah Lebih Cerah dan Mulus, Buktikan!
Berikut ini 4 mitos tentang orgasme yang kerap dipercaya!
Mitos 1: Setiap orang mengalami orgasme saat berhubungan seks.
Seks tidak selalu harus berakhir dengan orgasme.
Namun, seks sering digambarkan di media sebagai orgasme-sentris.
Sehingga mudah untuk menganggap bahwa ada sesuatu yang salah jika Moms tidak merasakan orgasme setiap kali berhubungan seks dengan pasangan.
Baca Juga : Dikenal Sehat, Terlalu Banyak Konsumsi Anggur Ternyata Bisa Berbahaya!
Tetapi menurut terapis seks, Rachel Hoffman, orgasme dan seks tidak selalu harus terikat satu sama lain.
"Penekanan pada keharusan orgasme (saat seks) menciptakan banyak kecemasan dalam hubungan dan dalam interaksi seksual.
Kita perlu mengalihkan fokus (seks) dari orgasme ke kesenangan. Banyak individu mungkin merasakan banyak kesenangan tetapi tidak mencapai orgasme," kata Hoffman.
Bukan berarti Moms benar-benar menyerah untuk mengalami orgasme ketika berhubungan seks.
Baca Juga : Komputer Akan Bebas Debu Jika Moms Bersihkan dengan Cuka, Kok Bisa?
Tetapi itu juga tidak berarti Moms dan pasangan perlu menganggap seks tersebut gagal jika tidak berakhir dalam orgasme.
Mitos 2: Bagi para perempuan, harus dapat memiliki beberapa orgasme.
Beberapa orang dapat memiliki banyak orgasme dalam satu malam, beberapa mungkin hanya dapat memilikinya sedikit.
"Setiap perempuan berbeda, jadi periode refrakter (waktu yang diperlukan untuk 'mengisi ulang' setelah orgasme) untuk setiap perempuan juga berbeda," kata Hoffman.
Baca Juga : Jalan-jalan Ke Korea Selatan, Luna Maya Nikmati Main Boling hingga Debus
"Beberapa perempuan dapat mengalami beberapa orgasme dan beberapa perempuan malah kesulitan mengalami orgasme. Tidak ada 'normal'," tambahnya.
Mitos 3: Menggunakan perlindungan akan merusak kesempatan untuk mengalami orgasme.
"Kondom dapat mengganggu kemampuan pria untuk mencapai orgasme karena mengurangi stimulasi.
Biasanya bukan faktor untuk perempuan. Jika perempuan menginginkan atau membutuhkan rangsangan eksternal klitorisnya untuk mencapai orgasme, apa yang terjadi di dalam tidak akan terlalu memengaruhi dirinya," tambah Zimmerman.
"Perlindungan dalam bentuk penghalang dengan seks oral, seperti bendungan gigi, juga berpotensi membuatnya lebih sulit mencapai orgasme.
Karena, seperti kondom, itu mengurangi sensasi fisik yang diterima.
Perlu diingat bahwa perlindungan juga dapat berguna dalam mencapai orgasme.
Anda mungkin merasa lebih santai mengetahui bahwa Anda mencegah kehamilan dan penyakit dan bahwa relaksasi dapat mempermudah untuk merespons dan menjadi terangsang," urai Zimmerman panjang lebar.
Baca Juga : Rayakan Hari Buruh Nasional, 60 Retail Gelar Diskon Sampai 90 Persen!
Mitos 4: Jika Moms dan pasangan tidak mengalami orgasme pada saat yang sama, ada yang salah dengan kehidupan seks Moms.
Orgasme stimulan bukanlah bagian terpenting dari keintiman.
Moms tidak perlu terlalu terpaku pada gagasan merasakan orgasme pada saat yang sama dengan pasangan.
"Seketika orgasme bukanlah cawan suci," kata Jessa Zimmerman, terapis seks dan penulis "Sex Without Stress."
Baca Juga : Ingin Kulit Wajah Lebih Sehat dan Glowing dalam #5MenitAja? Masker Alpukat Solusinya
"Tidak ada gunanya memiliki pemikiran bahwa ada satu cara terbaik untuk berbagi kesenangan dengan pasangan, hal ini membuat Anda kecewa dan merasa tidak mampu."
"Orang-orang sangat bervariasi pada jenis stimulasi apa yang mereka butuhkan untuk mencapai orgasme."
"Jika Anda menikmati orgasme serentak dan itu bekerja cocok untuk Anda, hebat.
Baca Juga : Tidak Ingin Gemuk? Perhatikan Tips Minum Bubble Tea Ini, Moms!
Tetapi jika tidak, jangan khawatir. Ini semua tentang apa yang membawa Anda dan pasangan Anda menuju kesenangan dan saling terhubung, bahkan jika itu terjadi tidak bersamaan (seks dan orgasme)," terangnya.
Cukup informatif bukan Moms? Jadi jangan mudah dikelabuhi oleh mitos seks dan orgasme ya.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | thisisinsider.com |
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR