Nakita.id – Di era digital seperti sekarang ini, Moms pasti sudah tak asing dengan istilah belanja online.
Bahkan belanja online bisa disebut sebagai salah satu tren yang digemari banyak orang, terutama perempuan.
Banyaknya kemudahan dan harga yang lebih murah pun membuat belanja online menjadi semakin menggiurkan.
Penawaran murah, banyaknya pilihan, pengiriman yang cepat, dan efisiensi waktu dan tenaga menjadi alasan orang berbelanja online.
Baca Juga : Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi
Bahkan jika barang tidak sesuai pun dapat dilakukan pengembalian dengan cukup mudah.
Namun, dengan berbelanja secara online ada lebih banyak kemungkinan terjadinya pencurian data identitas Moms.
Jika Moms menyerahkan data ke orang yang salah maka yang akan terjadi hanyalah kehilangan uang dan data identitas diri Moms.
Tapi tenang Moms, dengan beberapa tips berikut Moms bisa sedikit berlega.
1.Gunakan Situs Web Terpercaya
Mulailah dengan situs yang terpercaya daripada berbelanja dengan mesin pencari.
Hasil pencarian bisa dicurangi untuk menyesatkan, terutama saat Moms melewati beberapa halaman pertama tautan.
Jika Moms tahu situs yang dituju, kecil kemungkinannya untuk menjadi tertipu.
Hati-hati salah eja atau situs yang menggunakan domain tingkat atas yang berbeda (contoh .net, bukan .com).
Ini adalah trik umum untuk mengelabui pembeli.
Ya, penjualan di situs ini mungkin terlihat menarik, begitulah cara mereka membuat Moms memberikan info Moms.
2.Baca baik-baik kebijakan situs web terhadap data pribadi Moms
Jangan sampai di kebijakan itu ada poin yang menyebutkan kalau pengelola situs web boleh memberikan data pribadi ke pihak lain.
Baca juga kebijakan pengembalian barang kKarena barang yang dibeli tidak bisa dilihat secara fisik, harus ada garansi kalau barang yang dikirim cacat.
Moms boleh mengirim barang cacat itu kembali dan tentu saja diganti dengan barang baru atau uang Moms kembali.
Periksa juga siapa yang membayar pengembalian barang itu.
3. Cari tanda kalau situs web itu aman
Tanda itu biasanya berupa gambar gembok di baris status (status bar) browser.
Sebelum memasukkan informasi pribadi, pastikan tanda tersebut ada.
Ketika Moms diminta untuk memasukkan informasi pendaftaran nomor kartu kredit, lihat alamat situs web.
Harusnya alamat situs web berubah dari http ke 'shttp' atau 'https'. Artinya informasi pembayaran itu dienkripsi atau dipastikan lebih aman.
Baca Juga : Menikah Secara Sederhana, Ini Sosok Adik Nana dan Naysilla Mirdad yang Jarang Disorot
4. Jangan mudah tergoda barang murah
Jangan buru-buru jatuh cinta pada tawaran barang dengan harga murah yang datang dari e-mail, apalagi meminta ID dan password tanpa izin dari pemilik e-mail.
Bisa jadi hal tersebut hanya spam semata.
Tapi hati-hati, spammer bisa juga merayu.
Ia mengirim e-mail yang seolah-olah datang dari perusahaan baik-baik.
Sebaiknya, kunjungi situs web perusahaan yang jelas dan jangan melalui e-mail atau jendela pop-up.
5. Hati-hati memberikan data kartu kredit
Jangan pernah membeli sesuatu secara online menggunakan kartu kredit dari situs yang tidak memiliki enkripsi SSL (secure sockets layer) yang terinstal.
Moms akan tahu apakah itu karena URL situs akan dimulai dengan HTTPS: // (bukan hanya HTTP: //) dan ikon gembok terkunci akan muncul.
Jangan pernah memberi kartu kredit kepada seseorang melalui e-mail.
Baca Juga : Lama 'Menghilang', Sosok Inneke Koesherawati Bikin Shireen Sungkar Salah Fokus di Gala Dinner Syahrini
6. Gunakan Kata Sandi yang Kuat
Gunakan kata kunci yang tidak dapat diretas atau diketahui orang.
Moms bisa membuat kata sandi yang unik untuk setiap situs yang digunakan untuk berbelanja online.
7. Berbelanja dari Rumah
Sebaiknya Moms berbelanja menggunakan computer atau laptop di rumah dan tidak menggunakan komputer umum seperti di warnet.
Tapi jika Moms harus melakukannya di luar rumah seperti menggunakan laptop di kafe atau tempat umum lain, pastikan dalam keadaan aman.
Moms harus pastikan tidak ada orang yang melihat data yang moms berikan dalam situs tersebut, terutama data kartu kredit atau cara pembayaran lainnya.
8. Amankan komputer
Komputer atau perangkat yang Moms gunakan minimal harus punya antivirus.
Lebih baik lagi kalau punya anti spyware dan firewall.
Ingat, peranti lunak keamanan itu harus di-update secara teratur agar PC terlindung dari ancaman terbaru.
9.Simpan bukti transaksi
Simpanlah bukti transaksi belanja Moms.
Termasuk deskripsi produk dan harga, kuitansi digital, dan juga salinan e-mail antara Moms dengan penjual.
10.Matikan PC Moms setelah transaksi
Matikan computer yang Moms setelah berbelanja online.
Karena jika PC dinyalakan terus, bisa saja sudah ada orang yang sudah menanamkan malware, mengambil alih kendali PC dan melakukan transaksi.
Nah, itu dia tips aman berbelanja online yang bisa Moms praktikkan.
Selamat berbelanja online dengan aman dan nyaman!
Source | : | Kompas.com,Fox News |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR