Nakita.id - Saat Moms memiliki anak, pasti pernah menyebut Si Kecil sebagai anak kesayangan.
Moms menyebutkan hal itu jika Si Kecil bisa melakuan sesuatu atau memang dianggap pantas mendapatkan gelar tersebut, benar bukan?
Seperti 'duh anak kesayangan mama sudah bangun' atau 'anak kesayangan mama pintar sekali sih'.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Kata-kata yang Dapat Mendidik Anak Menghargai Orang Lain Melalui Percakapan Sehari-hari
Melansir dari Kompas.com, setiap orangtua memiliki kriteria masing-masing dalam menentukan 'anak kesayangan'.
Meskipun terkadang label itu tak disebutkan secara gamblang, biasanya perlakukan yang diberikan sedikit berbeda dengan anak lainnya.
Bahkan, 'anak kesayangan' orangtua bisa berubah-ubah tergantung bagaimana orangtua menilai anaknya.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Melabel Anak 'Malas' Berdampak pada Masa Depannya
Jika anak itu masih belum memiliki saudara, biasanya Moms akan dengan gamblang menyatakan bahwa Si Kecil adalah 'anak kesayangan.
Jika saudaranya telah lahir, Si Kecil mungkin sedikit kecewa karena Moms akan lebih memperhatikan kebutukan adik bayinya.
Menurut Journal of Oxford Gerontology, anak yang menyandang gelar 'anak kesayangan' biasanya akan menjadi lebih depresi, gangguan kecemasan, daripada anak yang tak mendapatkan gelar itu.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Labelling Akan Membekas di Ingatan Anak, Coba Hindari dengan Cara Berikut Ini!
Studi tersebut mendata 725 anak-anak usia dewasa, ketika seorang anak ditentukan untuk lebih dekat dengan ibu mereka ketimbang saudaranya yang lain, mereka memiliki risiko lebih mudah untuk merasa depresi.
Pasalnya, menurut jurnal tersebut anak yang disebut 'anak kesayangan' akan mendapatkan perlakuan manja dari orangtuanya.
Hingga ketika dewasa lingkungannya tak memperlakukan spesial pula, ia akan mudah depresi.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Ini Cara Ajarkan Anak Terbiasa Berperilaku Jujur
Hasil studi tersebut juga mengingatkan pada orangtua akan dampak negatif dari melabel 'anak kesayangan' pada Si kecil.
Kebanyakan orangtua mengaku tak membedakan perhatiannya pada anak-anaknya.
Namun, menurut Journal of Family Psychology, anak-anak tahu ketika orangtuanya memberikan perhatian yang berbeda antara anak yang satu dengan anak yang lain.
Jadi, sebaiknya berhenti melabel 'anak kesayangan' pada Si Kecil ya, Moms dan berikan perhatian sewajarnya pada anak jangan sampai terlalu memanjakan.
Memanjakan anak akan berdampak pada kehidupannya kelak, jika anak tak mendapatkan perlakuakn spesial dari lingkungannya maka ia akan mudah merasa cemas dan depresi.
Selain itu, sebaiknya seringlah untuk mengatakan bahwa Moms tak membedakan perhatiannya pada anak satu dengan anak yang lain.
Pastikan mereka mendengar sendiri bahwa Moms mencintai semuanya sama, tanpa berbeda-beda.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Bukan Melabel 'Aneh', Ini yang Harus Dilakukan Orangtua Saat Anak Punya Teman Khayalan
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR