nakita.id – Bulan puasa, yang dikhawatirkan banyak orang adalah bau mulut yang mungkin timbul.
Alhasil, setelah sikat gigi sehabis sahur, atau terkadang di tengah hari, tak sedikit yang menggunakan obat kumur (mouthwash) dengan harapan dapat menghilangkan bau mulut.
Bersih-bersih gigi dan mulut, juga berkumur antiseptik memang baik untuk kesehatan.
Namun, dr. Widayat Alviandi, Sp THT di RSCM, Jakarta, seperti dikutip dari Kompas.com menekankan, "Boleh berkumur dengan obat kumur antiseptik untuk memberantas bau mulut. Tetapi ada batasnya. Tidak setiap hari dan terus-menerus," tegasnya.
Baca Juga : Jangan Sembarangan, Ini Tips Memilih Obat Kumur Rekomendasi Dokter
Pasalnya, ekosistem mulut butuh keseimbangan. Di mulut selain bakteri jahat ada pula bakteri baik. Dalam ludah sendiri ada antiseptiknya yang menjaga keseimbangan ekosistem di mulut.
Dengan diguyuri obat kumur terus, mulut pun akan terasa kering. Produksi ludah menurun dan berakibat ekosistem di mulut menjadi tidak seimbang. Sudah bakteri baik ikut mati, bisa-bisa malah terjadi keluhan lain, iritasi misalnya.
Sesungguhnya menurut Widayat, air ludah dalam mulut secara alami berfungsi sebagai pembersih.
Akan tetapi, dengan makanan modern sekarang, pembersih alami ini tidak lagi dapat berfungsi maksimal. Perlu dukungan sikat gigi sebagai alat bantu untuk membersihkan gigi serta berkumur.
Artikel selanjutnya dapat dibaca di
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Gridhealth.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR