Nakita.id - Baru-baru ini publik gempar lantaran masuknya virus cacar monyet ke Singapura.
Cacar monyet sendiri merupakan penyakit yang kasusnya banyak terjadi di Benua Afrika.
Melansir The Strait Times, kasus cacar monyet dilaporkan terjadi di Singapura, menjadi kasus cacar monyet pertama di Asia.
Baca Juga: Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi
Penderita cacar monyet tersebut dilaporkan merupakan seorang warga negara Nigeria, yang tiba di Singapura pada 28 April lalu.
Cacar monyet merupakan penyakit menular yang langka, tak heran kemunculannya mengundang reaksi publik.
Apalagi letaknya di Singapura, negara yang tergolong dekat dengan Indonesia.
Cacar monyet sendiri tak memiliki vaksin maupun pengobatan khusus, seperti yang dimuat laman situs Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Pada laman WHO, dijelaskan jika penularan cacar monyet sendiri dapat dikontrol.
Baca Juga: Ucapkan Kalimat Ini di UEA Saat Puasa, 7 Tahun Penjara Hadiahnya!
Umumnya gejala-gejala penyakit ini akan hilang sendiri dalam 14 - 21 hari.
Cacar monyet sendiri merupakan penyakit yang paling rawan menyerang anak-anak, sama seperti cacar air.
Namun gejala dari cacar monyet ini memiliki perbedaan dengan cacar air.
Melansir Mayo Clinic, cacar air merupakan infeksi yang disebabkan virus varicellazoster.
Penyakit ini mudah menular, terutama pada mereka yang belum pernah menderita cacar air atau belum mendapat vaksin cacar.
Gejala cacar air pada umumnya ialah muncul ruam merah timbul seperti melepuh.
Tanda-tanda lainnya dari serangan cacar air ialah demam, kehilangan nafsu makan, sakit kepala, kelelahan atau lesu.
Saat ruam kemerahan muncul, biasanya terjadi dalam tiga fase.
Fase pertama ialah ruam timbul berwarna kemerahan, lalu disusul fase kedua di mana ruam tersebut seperti melepuh dan berisi air.
Setelahnya ialah fase ketiga, di mana ruam yang pecah kemudian mengering dan akan sembuh dalam beberapa hari.
Baca Juga: Ramai Tudingan Telantarkan Kargo Jenazah, Lion Air Akhirnya Buka Suara
Sedangkan cacar monyet memiliki gejala yang spesifik, mudah dibedakan dengan cacar air.
Laman CDC memuat jika gejala cacar monyet diawali dengan demam, sakit kepala, nyeri otot dan punggung, pembengkakan kelenjar, menggigil, dan rasa lelah.
Pada satu hingga tiga hari kemudian, barulah muncul ruam-ruam khas cacar.
Bedanya, pada cacar monyet ruam muncul diawali dengan perubahan warna pada bagian tertentu kulit, barulah ruam tersebut timbul.
Biasanya ruam pada cacar monyet berwarna keabuan.
Baca Juga: Viral Kabar Lion Air Tinggalkan Jenazah, Ini 5 Kasus Lion Air yang Buat Masyarakat Geram
Ruam tersebut tampak melepuh dan akan pecah jika digaruk seperti cacar air, setelah pecah, ruam akan mengering dan menjadi luka.
Pengobatan cacar monyet sendiri bisa menggunakan obat antivirus untuk cacar biasa.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Mayo Clinic,CDC,WHO,The Strait Times |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR