Nakita.id - Diet keto merupakan diet yang paling sering dicari dan kemungkinan besar dilakukan oleh orang terdekat Moms.
Banyak dokter merekomendasikan diet keto untuk kondisi medis tertentu, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), epilepsi dan diabetes.
Selain itu banyak pula yang memang melakukan diet keto untuk menurunkan berat badan secara efektif.
Baca Juga: Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi
Tetapi apakah diet keto ini aman dilakukan selama kehamilan, Moms?
Pasalnya ada banyak kekhawatiran tentang diet ketogenik ketika hamil.
Pertama, tujuan dari diet keto adalah untuk mencapai keadaan ketosis, yaitu ketika tubuh tidak memiliki cukup glukosa (sejenis karbohidrat) untuk energi, sehingga tubuh akan membakar lemak.
Tetapi pada trimester pertama, tubuh Moms akan mencoba menyimpan lemak untuk energi yang digunakan kemudian dalam kehamilan.
Diet keto juga dapat menghasilkan penumpukan keton atau produk sampingan dari pemecahan lemak yang digunakan sebagai energi ketika tidak ada glukosa di tubuh kita.
Keadaan ini ternyta dapat dengan bebas menyeberang ke plasenta lho, Moms.
Normal bagi tubuh untuk membuat beberapa keton selama kehamilan, tetapi belum jelas diketahui apa dampak keton yang berlebihan pada janin yang sedang berkembang.
Baca Juga: Merasa Kesepian, Seorang Bocah Hubungi Nomor Darurat Polisi, Ini yang Dilakukan
"Belum ada uji coba acak terhadap diet ketogenik terkontrol dalam kehamilan, sehingga tidak ada data keamanan," kata Howard Berger, kepala kedokteran janin ibu dan wakil kepala kebidanan di Rumah Sakit St. Michael di Toronto.
"Tetapi otak janin membutuhkan glukosa untuk fungsi dan perkembangan, dan memaksa otak yang sedang berkembang untuk mengubahnya menjadi pasokan energi keton memiliki potensi efek buruk," tambahnya.
Sementara kebanyakan orang melakukan diet keto untuk menurunkan berat badan, Berger mengatakan bahwa penurunan berat badan umumnya tidak dianjurkan pada kehamilan.
Sebagai gantinya, Moms harus fokus memberi nutrisi pada tubuh dan bayi yang sedang tumbuh.
Dengan membatasi biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan dan sayuran tertentu yang kaya karbohidrat, Moms akan kekurangan serat, vitamin, dan antioksidan.
Selain itu, kehamilan sering menyebabkan sembelit, sehingga Moms membutuhkan serat untuk melawannya.
Baca Juga: Moms Berniat Membeli Hair Dryer? Ini Tips Memilih Hair Dryer yang Bagus
Dokter dan ahli gizi dapat merekomendasikan diet keto untuk mengobati epilepsi, diabetes, dan PCOS pada wanita yang tidak hamil.
Jika Moms menjalani diet keto dengan alasan medis, Dokter merekomendasikan untuk bekerjasama dengan ahli gizi membuat rencana makan yang masuk akal dalam kasus ini.
Pada akhirnya, keamanan bayi sangat penting dan Moms hanya punya satu kesempatan untuk memberi Si Kecil awal terbaik dalam hidup.
Baca Juga: Akibat Salah Makan, Anak Tasya Kamila Alami Ruam, Begini Cara Mengatasi Ruam pada Bayi karena Alergi
Source | : | today's parent |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR