Sedangkan pada penderita dengan stadium lanjut, tumor ganas tersebut menyebar dan ditandai dengan pembesaran atau muncul benjolan padat di leher.
Melansir Cancer.org, penyakit kanker nasofaring berisiko menyerang beberapa orang dengan kondisi tertentu.
Terutama bagi Dads, perlu waspada akan kanker nasofaring, sebab pria diketahui memiliki risiko dua kali lebih besar terkena kanker ini dibanding wanita.
Selain gender, ada beberapa hal yang memengaruhi risiko terserang kanker nasofaring, catat ya, Dads!
1. Ras dan tempat tinggal
Kanker nasofaring paling umum terjadi di daerah selatan Cina, seperti Hong Kong, Singapura, Vietnam, Malaysia, dan Filipina.
Kasus kanker nasofaring juga kerap ditemui di barat laut Kanada serta Greenland.
Baca Juga: Ustaz Arifin Ilham Meninggal Dunia, Ini Pesan Manis dari Menantunya, Larissa Chou
Ternyata mereka yang memiliki darah keturunan asal Cina bagian Selatan memang berisiko menderita kanker nasofaring.
Namun, risiko itu bisa turun jika mereka pindah ke daerah yang rendah jumlah penderita kanker nasofaringnya.
Sebaliknya, orang-orang yang lahir di daerah tinggi risiko kanker nasofaring juga mengalami peningkatan risiko mengalami penyakit ini.
2. Pola makan
Orang-orang yang tinggal di bagian Asia, Afrika utara, dan wilayah Arktik di mana kanker nasofaring adalah umum, biasanya makan makanan yang sangat tinggi dengan ikan dan daging yang diasinkan.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | cancer.org,Nakita.ID |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR