Memang, tingkat kanker ini menurun di Cina tenggara karena orang mulai makan makanan yang lebih kebarat-baratan.
Sebaliknya, beberapa penelitian telah menyarankan bahwa diet tinggi kacang-kacangan, buah, sayur, dan rendah dalam produk susu maupun daging dapat membantu menurunkan risiko kanker nasofaring.
Selain itu mereka yang mengonsumsi alkohol serta merokok mungkin lebih tinggi berisiko alami kanker nasofaring.
Baca Juga: Jarang Muncul Di Layar Kaca, Kecantikan Sigi Wimala Bikin Terpesona Warganet, 'Kayak Anak ABG!'
3. Infeksi
Hampir semua sel kanker nasofaring mengandung bagian dari virus Epstein-Barr, dan kebanyakan penderita kanker ini terbukti mengalami infeksi virus Epstein-Barr (EBV) dalam darah mereka.
Infeksi dengan EBV sangat umum di seluruh dunia, sering terjadi pada masa kanak-kanak.
Hubungan antara infeksi EBV dan kanker nasofaring terbilang rumit dan belum sepenuhnya dipahami.
Infeksi EBV saja tidak cukup menjadi penyebab kanker ini, karena infeksi virus ini sangat umum dan kanker ini sangat jarang.
Faktor-faktor lain, seperti gen seseorang, dapat mempengaruhi bagaimana tubuh menghadapi EBV, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi bagaimana EBV berkontribusi pada pengembangan NPC.
Baca Juga: Dads, Hindari Makanan dan Minuman Ini Agar Produksi Sperma Tetap Baik!
4. Faktor keturunan dalam keluarga
Mereka yang memiliki anggota keluarga penderita kanker nasofaring memiliki risiko lebih tinggi terserang kanker ini.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | cancer.org,Nakita.ID |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR