Nakita.id - Kenapa ya berat badan sulit turun, padahal sudah bersusah payah berdiet?
Apakah dietnya salah atau Moms tidak cocok dengan diet tersebut?
Nah, bila ini terjadi, tak ada salahnya melihat informasi berikut ini!
Diet dan olahraga tak lantas membuat berat badan turun.
Semua itu terjadi karena tubuh kita bereaksi berbeda terhadap makanan.
Sebuah studi menemukan hal itu. Hasil riset menemukan, kita lebih baik menurunkan berat badan jika pola makan dibuat sesuai tubuh kita daripada sekedar mengikuti saran umum mengenai makanan yang dianjurkan dan dihindari.
Baca Juga: Punya Body Goals, Ternyata Ini Resep Diet ala Syahrini yang Ampuh Turun Sampai 9 Kilogram
Dalam sebuah studi baru yang diterbitkan di jurnal Cell, sebuah tim peneliti Israel mencermati sejumlah biomarker pada 800 orang usia antara 18 dan 70. Selama satu pekan pria dan wanita itu mengenakan alat yang mengukur kadar gula darah setiap lima menit.
Mereka juga menggunakan aplikasi bergerak untuk mencatat dari dekat asupan makanan, pola tidur dan olahraga. Mereka juga mengisi kuesioner mengenai kesehatan, memberikan sampel darah dan tinja untuk dites.
Periset menemukan kadar gula darah amat bervariasi di antara peserta penelitian setelah mereka makan, dan kadar itu sangat bervariasi bahkan ketika mereka menyantap makanan yang sama.
Kadang makanan yang bakal menurunkan gula darah pada satu orang akan menaikkan gula darah orang lain. Informasi itu menemukan, rekomendasi pola diet tertentu tidak berhasil untuk semua orang.
"Selama bertahun-tahun pemikiran kami adalah orang mengalami kegemukan, diabetes dan penyakit pola makan lain, karena tidak mengikuti anjuran pola makan," kata pemimpin penelitian Eran Segal dan Eran Elinav dari Weizmann Institute of Science Israel. "Namun dari studi kami, ada kemungkinan lain faktanya pola makan yang dianjurkan ternyata tidak sesuai.
"Kami percaya pesan yang dibawa pula adalah jika diet tidak berhasil, bukan salah Anda tetapi salah si program diet," katanya.
Pentingnya Penanganan yang Tepat, RSIA Bunda Jakarta Miliki Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur
Source | : | kompas health |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR