Nakita.id - Usma namanya, seorang pedagang rokok di Jalan KH Wahid Hasyim sempat viral beberapa waktu lalu.
Usma yang berusia 64 tahun ini viral karena ia mengalami kerugian total akibat barang dagangannya dijarah oleh para perusuh pada 22 Mei 2019 lalu.
Padahal, sehari-harinya Usma hanya mengandalkan nafkah dari berjualan rokok di kios kecil samping pos polisi.
Baca Juga: Lelah 48 Jam Berjaga, Rindu Para Brimob pada Keluarga Makin Memuncak:
Melansir dari Kompas.com, kerusuhan massa yang terjadi pada Rabu (22/5/2019) malam ikut merugikan Usma yang sudah puluhan tahun berdagang di Jalan KH Wahid Hasyim.
Rokok dan minuman dagangannya ludes dijarah massa yang mengamuk.
"Rugi kurang lebih Rp 20 juta. Yang diambil rokok sama minuman dagangan. Rokok sisa dua bungkus dari awalnya banyak slop," kata Usma saat berbincang dengan Kompas.com, Kamis (23/5/2019).
Usma mengisahkan, penjarahan itu terjadi pada Rabu tengah malam.
Saat itu, kerusuhan sedang memanas karena massa yang bikin onar di perempatan Sarinah dipukul mundur ke arah Gondangdia.
Sebetulnya, Usma sudah mengantisipasi kericuhan massa dengan menutup lapak ketika jam menunjukkan pukul 23.00 WIB.
Namun, lapaknya tetap dijebol perusuh.
"Padahal, saya sudah kunci rapat ini lapaknya. Balik-balik tadi pagi sudah kosong melompong warungnya," kata Usma sambil menatap kiosnya yang bercat putih.
Usma tidak hanya kehilangan barang dagangan. Uang tabungan dan beberapa helai pakaian yang ia miliki juga ikut ludes.
"Saya baju enggak ada yang tertinggal satu pun. Sisanya enggak ada, terbakar, karena ditaruh di pos polisi. Makanya saya mau pulang dulu," ujar Usma.
Atas kejadian itu, Usma pun sudah melapor kepada polisi.
Beruntungnya Usma, kisahnya ini lantas didengar oleh seluruh warga Indonesia.
Bahkan melalui tangan dinginTri Sutrisno, Usma kini bisa memulai kembali usahanya.
Baca Juga: Tragis, Cakar Driver Ojol yang Kencing Dekat Kandangnya, Anjing Ini Tewas Dibakar Hidup-hidup
Bagaimana tidak, Tri Sutrisno yang mencoba membantu Usma ini mampu mengumpulkan lebih dari Rp50 juta donasi melalui website kitabisa.com.
Dalam kolom deskripsinya, kerugian dagangan Usma senilai Rp6 juta dan total kerugian Rp20 juta mampu ditutup oleh orang-orang baik di penjuru Indonesia.
Lebih dari 800 donatur membantu Usma kembali bangkit dari keterpurukannya karena dagangan yang sudah puluhan tahun ia geluti hilang tak bersisa.
Padahal, campaign oleh Tri Sutrisno melalui Kita Bisa baru saja dibuka sejak 23 Mei 2019.
Tak hanya Usma, berbagai media menyebutkan banyak warung dan toko yang mengalami kerugian serupa akibat aksi perusuh pada 22 Mei 2019 lalu.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com,Kompas TV,Kitabisa.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR