Nakita.id – Setiap ibu tentu mengharapkan agar bayinya senantiasa dalam keadaan sehat. Namun ada banyak faktor yang mempengaruhi sehingga bayi menjadi sakit. Misalnya saja perubahan cuaca atau bahkan asupan makanan yang bisa membuat bayi sakit.
Salah satu penyakit yang kerap menimpa bayi adalah gangguan pada pencernaan. Bila bayi terkena gangguan pencernaan, umumnya dia akan menderita diare dan konstipasi.
Diare
Saat penyakit diare menyerang, Ibu jangan panik. Sebelum menentukan tindakan apa yang harus dilakukan, Ibu harus mendeteksi gangguan pencernaan apa yang terjadi berdasarkan poop bayi.
Bentuk, konsistensi, warna, sampai bau poop dapat memberitahu informasi kesehatan bayi. Memang secara normal, poop memang mengeluarkan bau. Akan tetapi pada poop bayi, bau yang dihasilkan sangat beragam.
Mengetahui informasi mengenai poop bayi adalah salah satu cara efektif untuk melihat kesehatan bayi. Ibu tak perlu khawatir dengan bentuk atau frekuensi buang air besar yang tidak sama dengan orang dewasa.
Bayi membutuhkan waktu untuk menyempurnakan sistem pencernaannya yang sangat berhubungan dengan umur bayi dan jenis asupannya. Di luar asupan bayi, poop yang berbau menyengat atau tidak normal juga dapat menjadi penanda beberapa penyakit, seperti diare, demam, atau infeksi pencernaan.
Pentingnya mengidentifikasi kesehatan Si Kecil melalui poopnya dapat mengurangi risiko fatal penyakit berbahaya seperti diare. Sebab, diare yang terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi hingga kematian. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi Ibu yang memiliki bayi di bawah usia 3 bulan untuk mengenali jenis poop bayi. Jika Ibu menemukan bau yang menyengat dan tidak wajar pada Si Kecil, bisa jadi hal tersebut pertanda Si Kecil terserang diare dan segeralah bawa ke dokter.
Jika Ibu menemukan bau busuk pada poop Si Kecil, patut dicurigai adanya pembusukan yang tidak normal oleh bakteri di usus.
Bila poop bayi berbau sangat asam biasanya ada gangguan penyerapan gula atau yang sering kita sebut sebagai intoleransi laktosa, karena Si Kecil tidak dapat mengonsumsi susu sapi. Hal ini dapat diatasi dengan mengganti susu Si Kecil dengan susu kedelai. Bayi dengan ASI eksklusif umunya sangat jarang mengalami intoleransi laktosa. Selain itu,Ibu juga bisa memberikan susu bebas laktosa.
Kemudian bila poop bayi berbau amis maka kemungkinan terdapat infeksi amuba atau jamur. Jika Ibu menemukan kondisi ini pada bayi, segeralah mendapatkan penanganan dokter.
Konstipasi
Pentingnya Penanganan yang Tepat, RSIA Bunda Jakarta Miliki Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR