Baca Juga: Latih Anak Disiplin Tanpa Membentak, Gunakan Satu Metode Efektif Ini!
Ini akan berakibat buruk bagi perkembangan harga diri serta pembentukan rasa aman anak akan pemenuhan kasih sayang.
3. Berikan penguatan dan konsekuensi yang wajar. Penguatan (reward) dapat diberikan kepada anak jika ia menunjukkan perilaku positif yang diharapkan.
Anak pun harus mendapat kesan bahwa reward merupakan suatu yang istimewa. Oleh karena itu, tetapkan target disiplin yang harus ia lakukan selama beberapa waktu ke depan.
Konsekuensi bisa diberikan jika anak melakukan pelanggaran dari aturan yang telah diterapkan dan dijelaskan. Terapkan secara privat (tidak di depan orang lain). Mengapa? Konsekuensi ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, bukan untuk menciptakan rasa bersalah. Pastinya konsekuensi tersebut harus disertai penjelasan alasannya.
4. Mulailah dari perilaku yang mudah, sesuaikan dengan usia anak. Misalnya, waktu bangun, waktu tidur, belajar dan rutinitas sehari-hari lainnya.
5. Untuk tahap awal, berikan penghargaan dan konsekuansi segera setelah anak melakukan perilaku yang diharapkan, sehingga ia menyadari apresiasi ini adalah akibat dari perbuatannya.
6 Jadikan latihan disiplin sebagai budaya bersama seisi rumah, sehingga anak tidak merasa melakukannya sendirian.
Baca Juga: 5 Metode Efektif Mengajari Si Kecil Disiplin Tanpa Perlu Memarahinya
7. Bila anak masih melanggar atau melakukan kesalahan, tidak perlu berteriak untuk mengingatkannya. Cukup contohkan bagaimana seharusnya. Misal, anak tidak mau belajar di jam belajar, cukup temani membaca buku atau mengulang pelajaran yang harusnya dilakukan. Jadikan jam belajar sebagai kegiatan bersama, orangtua membaca buku/majalah/koran untuk menemani anak belajar.
8. Lakukan pendekatan yang sistematis dan kreatif agar anak bisa memperkuat dirinya dengan cara memperbaiki kesalahannya. Bagaimana melakukan pendekatan itu? Sebagai langkah awal anak harus memahami terlebih dahulu nilai-nilai yang dianut dalam keluarganya. Misal, kejujuran dan penghormatan terhadap diri sendiri dan orang lain. Selanjutnya, nilai-nilai yang dianut tersebut dijadikan sebagai sarana untuk memperbaiki kesalahan dan memperkuat pribadi. Dengan begitu, anak disiplin karena sadar semua itu baik buat dirinya atau sesuai dengan nilai-nilai positif, bukan karena agar terhindar dari hukuman, mendapatkan imbalan, apalagi paksaan/ancaman orangtua.
Dicoba yuk 8 langkah mudah disiplinkan anak di atas.
Narasumber: Risa Kolopaking, Mpsi.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Nakita |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR