Nakita.id - Bayi senang dengan air, tak heran ia sangat suka kalau diajak berenang.
Untuk itu, di saat libur atau akhir pekan, tak ada salahnya bila kita mengajak si kecil untuk berenang.
Di usia berapakah bayi sudah mulai bisa diajak berenang.
Nah, yang dimaksud dengan berenang di sini bukan laiknya orang dewasa dimana tubuh bisa mengapung dan bergerak tanpa tenggelam.
Baca Juga: Akibat Menindik Pipi Bayi, Wanita ini Panen Kecaman, Tapi Aktivitas Anak Justru Beri Pujian!
Seperti dijelaskan Susan Meredith dalam bukunya Mengajar Anak Berenang, berenang pada bayi adalah mengenalkannya pada kolam besar, bisa dimulai dari bak mandi, kolam plastik, lalu berlanjut ke kolam renang.
Mengapa mengajari anak berenang penting?
Sebab pada dasarnya berenang adalah bagian dari kegiatan penyelamatan diri.
Jadi kalau dikenalkan sejak dini, akan membuatnya lebih mudah saat harus belajar berenang sesungguhnya.
Selain itu berenang akan membuat anak fun, relaks, bersifat terapi dan melatih rasa percaya diri.
Usia ideal mengajak bayi ke kolam renang adalah 4-5 bulan. Usia 6 bulan bayi sudah bisa diajar duduk tegak di air.
Sedang usia 8-9 bulan, biasanya bayi sudah takut air dan lingkungan asing. Mengapa? Karena semakin besar usia anak, mereka semakin mudah khawatir.
Beberapa bentuk ketakutan itu antara lain takut tenggelam, takut tidak bisa bernapas, tubuh tidak nyaman terayun dalam arus air.
Ketakutan seperti itu tidak dialami bayi usia 4-5 bulan.
Orangtua harus percaya diri ketika mencemplungkan anaknya ke kolam.
Orangtua yang grogi atau tidak pede justru bisa membahayakan bayinya.
Hal ini bisa dilatih dengan cara membiasakannya terlebih dahulu di bak mandinya, lalu ke bak besar/bathtub, dan kolam plastik.
Pastikan bahwa kegiatan di air itu adalah aktivitas yang menyenangkan.
Bayi sudah merasa tidak nyaman ketika bajunya dilepas karena angin dingin yang menerpa, begitu dimasukkan ke dalam bak mandinya ternyata airnya terasa dingin.
Atau pengalaman kemasukan sampo di matanya sehingga setiap kali harus berurusan dengan air, ia merasa kejadian buruk itu akan terulang lagi.
Bisa juga selama ini orangtua menjadikan aktivitas mandi sebagai “paksaan”, alias penginnya cepat dilaksanakan lalu cepat selesai untuk segera mengerjakan hal lain.
Kejadian-kejadian seperti ini bisa menjadi hambatan ketika harus mengenalkannya pada kolam besar.
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR