Nakita.id – Layaknya manusia biasa, setiap orangtua pasti pernah marah atau kesal atas perbuatan anaknya. Hal tersebut wajar terjadi.
Yang menjadi masalah adalah ketika orangtua tidak dapat menahan emosinya dan langsung membentak anak.
Membentak, meneriaki, apalagi melakukan tindak kekerasan tentu bukanlah sesuatu hal yang bijak untuk mendidik anak.
Masih ada banyak cara lain yang lebih baik yang dapat diterapkan untuk membuat Si Kecil memahami maksud Moms dan Dads.
Baca Juga: Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi
Selain itu, banyaknya pikiran juga dapat menjadi penyebab orangtua tidak bisa menahan emosi.
Agar emosi dapat terkendalikan, Moms dan Dads dapat mencoba 5 cara berikut ini:
1. Kendalikan cara bicara
Para ahli menunjukkan, dengan semakin tenang kita berbicara, semakin mudah juga kita menenangkan perasaan dan menahan emosi.
Sebaliknya, jika Moms dan Dads menggunakan kata makian atau bentakan pada anak, semakin naik pula amarah dalam diri.
Baca Juga: #LovingNotLabelling: Jangan Ucapkan 7 Kalimat Ini Pada Anak Laki-laki
Coba bicara sehangat mungkin.
Semakin sering dilatih, lama kelamaan Moms dan Dads juga akan mampu menguasai diri dan membuat anak mengerti bahwa perilakunya salah.
2. Jangan memukul
Memukul anak hanya akan mengajarkannya bahwa menyakiti orang lain itu diperbolehkan.
Tak hanya itu, memukul juga dapat menyebabkan anak percaya bahwa cara memecahkan masalah adalah dengan menggunakan kekerasan.
Baca Juga: #LovingNotLabelling: Melabel Anak 'Malas' Berdampak pada Masa Depannya
Maka dari itu, jangan pernah sekali-kali mendisiplinkan anak dengan memukul atau menyakiti secara fisik. Memukul anak tidak akan membuat diri Moms dan Dads merasa lebih baik, apalagi Si Kecil.
Bukannya rasa lega yang didapat, Moms dan Dads justru akan dihantui rasa bersalah dan emosi negatif lainnya.
Kepercayaan anak pada orangtua juga bisa sirna.
Hal tersebut juga dapat membuatnya bertingkah lebih nakal.
Baca Juga: #LovingNotLabelling: Ini 6 Cara Agar Tidak Memberikan Label Pada Anak
3. Tidak semua perilaku anak harus dihadapi dengan emosi
Sering kali saat marah kepada anak, masalahnya sebenarnya sepele.
Maka dari itu, ada baiknya Moms dan Dads memiliki batasan-batasan perilaku mana yang perlu disikapi dengan tegas dan mana yang masih bisa dibicarakan baik-baik.
Tidak semua kenakalan anak harus direspon dengan cara memarahi atau menghukum anak.
Dengan begitu, Moms dan Dads sebagai orangtua juga akan lebih tenang dalam menghadapi ulah Si Kecil.
Baca Juga: #LovingNotLabelling: Jangan Ganggu Kesehatan Mental Si Kecil dengan 4 Perkataan Ini Moms!
4. Menghitung
Selain memberikan penegasan pada anak, menghitung satu sampai sekian bisa membantu Moms dan Dads menahan emosi.
Misalnya, “Ayo, bereskan mainanmu sekarang. Ibu hitung sampai sepuluh ya. Kalau sampai sepuluh belum rapi, kamu tidak boleh pakai mainan ini lagi. Satu… Dua…”.
Apabila Si Kecil masih belum mematuhi perintah, Moms bisa coba untuk memberi peringatan lagi dengan sikap yang tegas, namun tetap tanpa meneriaki atau membentak Si Kecil, ya.
5. Menenangkan diri
Saat melihat Si Kecil berulah, Moms dan Dads mungkin tanpa sadar langsung berteriak atau membentak.
Cara yang dapat dilakukan untuk menghindari luapan emosi yang berlebihan adalah dengan membuat diri setenang mungkin.
Cara pertama, tarik napas sedalam mungkin, hembuskan dan ulangi beberapa kali sampai emosi lebih stabil.
Baca Juga: Tanpa Melabel, Ini Rahasia Pola Asuh Orang Tua Agar Anak Tumbuh Cerdas #LovingNotLabelling
Kedua, ketika merasa diri tengah emosi, Moms dan Dads bisa pergi menjauh dulu dari Si Kecil.
Jika Moms dan Dads merasa lebih tenang, baru ajak anak berbicara dan berikan arahan untuk tidak mengulangi perilakunya lagi.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR