Nakita.id - Kanker darah atau leukemia merupakan penyakit parah yang tengah dibicarakan banyak orang.
Pasalnya, kanker darah kali ini merenggut nyawa sosok yang begitu dikenal masyarakat, yakni istri dari Presiden Ke-6 Republik Indonesia.
Ya, Ani Yudhoyono, istri dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah tutup usia setelah bertarung melawan kanker darah sejak Februari 2019 silam.
Baca Juga: Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi
Ani Yudhoyono didiagnosa menderita kanker darah, lalu dirawat di Singapura sejak Februari 2019 lalu.
Sayangnya walau sempat membaik, Sabtu (1/6/2019) kemarin, Ani Yudhoyono meninggal dunia usai dikabarkan mengalami penurunan kondisi pada Jumat (31/5/2019).
Melansir Nakita.id, Ani Yudhoyono dikebumikan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, pada Minggu (2/6/2019).
Duka mendalam tertoreh di keluarga besar SBY, kepergian Ani Yudhoyono karena menderita kanker darah tentunya membuat keluarga tak bisa membendung rasa sedih.
Leukemia, melansir WebMD, banyak menyerang orang dewasa walau kerap dianggap sebagai penyakit yang banyak menyerang anak-anak.
Tak ada yang benar-benar bisa lakukan untuk mencegah leukemia.
Risiko terserang leukemia lebih besar pada mereka yang memiliki sejarah keluarga penderita kanker darah.
Baca Juga: Yuk Coba Belly Mapping Agar Tahu Apakah Posisi Kepala Bayi Sudah di Bawah!
Banyak yang bertanya-tanya apa sebenarnya penyebab dari penyakit ganas ini.
Penyebab leukemia sendiri belum diketahui secara pasti, mereka yang menderita leukemia memiliki kromosom abnormal tetapi bukan berarti kromosom itulah yang menjadi penyebabnya.
Namun, melansir Reuters, beberapa jenis makanan bisa jadi memiliki keterkaitan dengan penyakit berbahaya ini.
Penelitian menemukan risiko kanker darah lebih tinggi pada mereka yang banyak mengonsumsi daging olahan yang diawetkan.
Proses penelitian memang difokuskan pada anak-anak, yakni setelah melihat pola makan 515 anak dan remaja di Taiwan, baik yang menderita leukemia atau tidak.
Anak dan remaja yang lebih banyak mengonsumsi daging yang diolah dengan cara diawetkan memiliki risiko terkena kanker 74 persen lebih tinggi.
Walau hasilnya tak menunjukkan sebab - akibat sepenuhnya, dapat dijelaskan proses pengawetan daging olahan berpotensi memicu kondisi kesehatan kurang baik.
Sebab daging diawetkan dengan tambahan garam, gula, serta zat kimia nitrit.
Nitrit merupakan zat kimia yang memiliki kemungkinan besar memicu kanker.
Oleh karena itu dianjurkan bagi anak-anak untuk menghindari daging olahan yang diawetkan, Moms pun sebaiknya menghindari, ya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Reuters,WebMD,Nakita.ID |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR