“Zaman itu kan belum punya uang, naik bus masih numpang. Jadi kalau zaman dulu itu, kalau kita nyetop (bus) kan kondekturnya turun, ngomong tuh sama kondekturnya, ‘Numpang ye ke Gedung MPR DPR’, kan mau ke TVRI.
Kalau dia bilang boleh, baru kita naik. Karena kalau kita nggak ngomong dulu, takut diusir nantinya karena nggak punya uang,” ujar Mpok Atiek.
Perjuangan Mpok Atiek untuk syuting pun tak berhenti sampai di situ.
Ia menuturkan dirinya harus berjalan kaki cukup jauh untuk sampai ke lokasi syuting.
“Ke sana nya (TVRI) kita jalan kaki, perjuangan tuh. Dari Gedung MPR DPR ke TVRI. Jalan kaki, lumayan jauh kan,” sambungnya.
Sesampainya di lokasi syuting, Mpok Atiek juga harus merasakan kelaparan, karena tak memiliki sepeser pun uang di kantong.
“Terus latihan dari pagi sampai sore. Orang-orang pada makan di kantin, gue kan nggak punya uang. Gue cuma bisa lihatin orang makan, nggak ada yang nawarin gue makan.
Jadi gue minta minum buat ngilangin rasa laper. Udah minum, masih ngerasa laper juga, akhirnya minum lagi. Gue kayak ikan mujaer minum doang,” ujar Mpok Atiek yang diakhiri dengan candaan.
Wah, tak disangka perjuangan Mpok Atik begitu berat ya, Moms.
Baca Juga: Suka Merasa Rusuk Nyeri Ketika Hamil? Ternyata Ini Sebabnya Moms
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | youtube.com |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR