Sebuah studi pada 2012 menemukan hubungan antara kadar hormon stres kortisol dan rasio kelahiran pria dan wanita.
Dalam studi ini, perempuan dengan tingkat kortisol yang tinggi secara statistik lebih mungkin untuk memiliki anak perempuan.
Sebuah studi 2013 menemukan bahwa dalam dua tahun setelah gempa bumi di pulau Yunani Zakynthos, tingkat kelahiran pria menurun.
Para peneliti menduga bahwa peningkatan tingkat stres di komunitas pulau itu memengaruhi rasio kelahiran.
Diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami dengan benar hubungan antara stres dan jenis kelamin bayi yang belum lahir.
Baca Juga: Gelar Pesta di Singapura, Jordi Onsu Bagikan Uang Ratusan Dollar, Iphone X dan Suvenir Jutaan Rupiah
Beberapa orang percaya bahwa memiliki kulit berminyak dan rambut kusam dapat berarti seorang ibu mengandung bayi perempuan.
Keyakinan ini tidak berbasis ilmiah.
Di sisi lain, perubahan dalam produksi minyak atau penampilan rambut selama kehamilan mungkin berhubungan dengan perubahan hormon atau perubahan dalam diet.
Source | : | medicalnewstoday.com |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR