Baca Juga: Manfaat Teh Daun Pare: Meningkatkan Penglihatan Hingga Menurunkan Risiko Kanker, Coba Moms!
“Sebaiknya jaga jangan sampai bayi menangis kecuali dalam keadaan darurat," Ujar Darcia Narvaez, Associate Professor of Psychology dan Director of the Collaborative for Ethical Education, University of Notre Dame.
Ketika Si Kecil sedang stres, tubuh mereka mengeluarkan hormon kortisol yang bisa merusak atau bahkan menghancurkan jaringan neuron dalam otak.
Dampaknya, otak Si Kecil yang masih dalam masa perkembangan tak dapat berkembang secara optimal.
Baca Juga: Liburan ke Norwegia, Perut dan Bentuk Tubuh Puput Nastiti Devi Jadi Sorotan, Hamil?
Menurut para peneliti dari Yale University dan Harvard Medical School, kerusakan pada jaringan otak dapat berakibat pada bahaya yang lebih tinggi seperti ADHD.
Tak hanya itu, dalam jangka panjang Si Kecil akan mengalami perkembangan akademis yang buruk dan bahkan kecenderungan untuk menjadi anti sosial.
"Tangisan di malam hari, di mana anak merasa di acuhkan oleh orangtua yang tak ingin terganggu tidurnya, menyebabkan stres.”
Source | : | Psychology Today |
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR