Nakita.id - Lagi-lagi persekusi di tempat umum kembali viral, sebuah video yang diunggah di Facebook kali ini merekam kekejaman tersebut.
Melansir dari Wiken.ID, kejadian yang terekam dalam video tersebut memang belum diketahui tempat dan waktu pastinya.
Namun cukup jelas memuat apa yang terjadi, yakni seorang wanita di pinggir jalan dipersekusi oleh warga.
Baca Juga: Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi
Dalam durasi 36 detik, bahkan tampak pula warga menelanjangai wanita tersebut.
Disebutkan bahwa wanita tersebut ditelanjangi karena ketahuan mencuri.
Ia tampak menangis di sembari duduk jongkok berusaha menutupi bagian tubuhnya menggunakan tangan.
Sejumlah pria tampak menendangi wanita yang terus menangis tersebut.
Baca Juga: Viral! Demi Buat Surat Keterangan Tidak Mampu, Warga Gunung Kidul Harus Bersumpah Siap Dikutuk
Bahkan tampak seorang ibu-ibu mendekat dan merekam menggunakan ponsel.
Video tersebut menjadi viral karena tak ada satu pun warga yang terketuk untuk menolong wanita tersebut.
Tak hanya itu, tampak dalam video wanita tersebut ditelanjangi di hadapan puluhan warga termasuk anak kecil.
Baca Juga: Minum Air Hangat Setiap Hari Datangkan Banyak Manfaat Ini, Ketahui Waktu Paling Tepat Mengonsumsinya
Tentunya hal ini jadi perhatian, banyak warganet yang beranggapan bahwa tak semestinya wanita tersebut mendapatkan perlakuan itu meski terbukti mencuri.
Terlebih aksi persekusi dengan cara menelanjangi tersebut disaksikan oleh sejumlah anak di bawah umur.
Hal ini mengkhawatirkan, melansir Healthy Children, ketika anak terpapar kekerasan akan ada dampak tertentu pada psikologisnya.
Semakin sering anak terpapar tindak kekerasan, walau hanya melihat, dampaknya akan semakin besar.
Jika Si Kecil terpapar kekerasan yang menimbulkan trauma, bisa jadi ia akan ketakutan dan enggan keluar rumah.
Atau performanya di sekolah berkurang sebab ia kesulitan berkonsentrasi.
Perubahan kecil dalam kesehariannya bisa memicu reaksi sakit kepala, sakit perut, atau beberapa tanda-tanda trauma lainnya.
Baca Juga: Jangan Abaikan Tangisan Si Kecil di Malam Hari, Bisa Berdampak Pada Kesehatan Mentalnya Moms!
Selain itu, anak yang melihat kekerasan sebagai sebuah penyelesaian, seperti persekusi, bisa menganggap tindakan tersebut merupakan hal wajar.
Akhirnya ia akan mendapat pemahaman yang salah jika konflik bisa diselesaikan dengan cara kekerasan.
Lalu Si Kecil juga semakin tinggi batas toleransinya pada kekerasan, dalam artian ia bisa jadi tumbuh menjadi seorang yang tidak sensitif pada kesakitan dan penderitaan orang lain.
Ini dapat memicu Si Kecil melakukan tindak pemberontakan, kekerasan, bahkan mengacu pada kriminalitas saat dewasa.
Dampaknya bisa saja anak gagal secara akademik atau berujung menjadi pecandu alkohol dan obat terlarang.
Kebalikannya, mungkin Si Kecil jadi lebih ketakutan dan berusaha menghindari dunia serta orang-orang di sekitarnya.
Baca Juga: Sophia Latjuba Pamer Foto Gandeng Tangan Pria, Netizen: Ini Mah Gading Marten
Oleh karena itu sebagai orang tua sebaiknya kita berusaha menjauhkan Si Kecil dari paparan tindak kekerasan, jika ia terlanjur melihatnya, berikan penjelasan dan pendampingan.
Berikan kepastian pada Si Kecil jika ia aman dari kekerasan, dan tak perlu menganggap kekerasan itu ialah penyelesaian terbaik dari konflik.
Jika Moms menemukan tanda-tanda trauma pada Si Kecil, ada baiknya menghubungi psikolog dan berkonsultasi.
Source | : | YouTube,Healthy Children,Wiken Grid |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR