Perjalanan yang harus ditempuh Setu sekitar 30 km dari rumahnya di Jatiyoso menuju Solo.
Diketahui Setu memiliki lima anak dan masih dalam masa sekolah.
Diketahui juga kalau anak pertama Setu ternyata mengidap epilepsi.
Penyakit epilepsi atau ayan adalah kondisi yang dapat menjadikan seseorang mengalami kejang secara berulang.
Maka tak terbayangkan betapa besar perjuangan mencari nafkah bagi Setu.
Baca Juga: Berhasil Selamatkan Diri dari Maut, Anak Ini Berlari Meminta Bantuan dengan Pisau Tertancap di Wajah
Selain berjualan balon keliling ternyata Setu juga bekerja sebagai sol sepatu dan isi ulang korek gas.
Dari rumah menuju Solo, Setu harus naik bus atau ojek untuk menuju kesehariannya berkeliling untuk menawarkan barang dagangannya dengan harga 5 ribu/balon.
Sedari pagi dan setiap hari, Setu sudah menjajakan dagangannya di kawasan Notosuman, Solo.
Melihat perjuangan Setu yang mencari nafkah dengan cara yang halal, warganet terenyuh dan membuat donasi melalui Kitabisa.com.
Di sisi lain banyak warganet juga yang mendoakan supaya rezeki Setu selalu lancar.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Instagram,Kitabisa.com |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR