Masih dalam keadaan teguncang, Pipit tak bisa menjelaskan rinci kejadian kebakaran ini.
"Aduh, blank ini aku, Bang," sambungnya.
Beberapa saat setelah Pipit meninggalkan pabrik, terdengar suara ledakan dari arah pabrik mancis.
Api langsung berkobar hebat dan membumbung tinggi di atas atap pabrik.
"Kawanku, kawanku, semua habis. Mana semua kawanku itu di dalam. Semua kawanku habis," katanya dengan derai air mata yang tak kuasa dibendungnya.
"Aku pikir tiga kawan ini, yang tiga ini masih di dalam, semua habis kawanku. Cuma berempat kami yang selamat."
"Tadi keluar dari pintu belakang, kami mau makan siang," katanya perempuan yang telah bekerja selama delapan tahun di pabrik mancis ini.
Pipit mengungkapkan terenggutnya empat nyawa anak kecil dalam peristiwa ini ialah anak yang biasa dibawa orangtuanya bekerja.
Ada sekitar 30 orang meninggal dunia terpanggang di dalam ruangan karena terkunci.
Pekerja yang selamat lainnya, Nuraisyah hanya meraung-raung berderai tangis air mata dan terus bersandar di dinding.
Pihak keluarganya mengatakan Nurasiyah alami trauma atas kejadian ini.
Teranyar, Kasubdit Bencana BPBD Langkat, Sugiono mengatakan ada 30 orang meninggal dengan 26 orang dewasa dan 4 orang anak kecil.
Baca Juga: Dikabarkan Bangkrut, Benarkah Agung Hercules Dirawat di Ruang Perawatan Biasa?
Masih Banyak yang Keliru, Begini Cara Tepat Melakukan Toilet Training pada Anak
Source | : | Tribunmedan.com |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR