Ini karena masa bayi dari usia 0 - 24 tahun merupakan masa emas atau golden periode, dimana sel-sel otak tumbuh sangat cepat mencapai lebih dari 80 persen.
Sementara itu, bila kebutuhan gizi bayi dalam periode tersebut tak tercukupi, dampaknya akan berpengaruh pada perkembangan otak dan kecerdasan anak.
Karena perkembangan bayi selama golden periode tersebut bersifat permanen dan tak bisa diperbaiki.
Baca Juga: Bingung Siapkan Resep dan Bahan MPASI 12 Bulan Sehat? Kenali Dulu Hal ini
Melansir dari Kompas.com, Ahli gizi dari Politeknik Kesehatan Jakarta II Ayu Anggraeni Dyah Purbasari saat ditemui dalam acara seminar MP ASI “Golden Standard for Golden Periode” di Jakarta, Sabtu (4/8/2012), mengatakan sejak tahun 2000 WHO telah mengampanyekan Makanan Pendamping ASI bagi bayi usia enam bulan.
Sayangnya, sosialisasi di Indonesia terlambat. Padahal, masa bayi 0 – 24 bulan ini merupakan masa emas atau golden periode, dimana sel-sel otak tumbuh sangat cepat mencapai lebih dari 80 persen.
Apabila kebutuhan gizi pada periode penting ini tidak tercukupi, maka akan berdampak pada perkembangan otak dan kecerdasan anak.
Baca Juga: Panduan Ibu Menyusui Puasa dalam Islam, Puasa Lancar, Tubuh Tetap Sehat
Selama masa dua tahun ini pula sifatnya permanen dan tidak dapat diperbaiki.
“ASI eksklusif saja tidak cukup untuk menurunkan gizi buruk di Indonesia. Masalah gizi justru ditentukan selama dua tahun pertama ini,” kata wanita yang akrab dipanggil Anggie ini.
Source | : | Kompas.com,Nakita.id |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR