Saat bayi menyusu, ia akan melepaskan hormon cholecystokinin (CCK), yang membuatnya mengantuk.
Menariknya, Moms juga akan melepaskan hormon ini, dan membuat ikut mengantuk.
Moms juga akan melihat perubahan pada pola menyusu si bayi, dari mengisapnya dengan cepat hingga menyedot kuat dan lama.
Usai menyusu, bayi biasanya tertidur dan mengalami jeda yang panjang antara keinginan menyusu yang berikutnya.
Ketika sudah kenyang, biasanya bayi akan melepaskan puting payudara dengan sendirinya.
Setelah jeda beberapa saat, sesudah ia bersendawa, diganti popoknya, dan bangun sebentar, Anda bisa menyusuinya pada payudara yang lain.
Komposisi ASI juga cenderung berubah selama menyusui.
Saat pertama dikeluarkan, kebanyakan berupa air dan laktosa, yang penting untuk perkembangan otak.
Menjelang akhir menyusui, susu lebih banyak mengandung lemak.
Baca Juga: Eza Gionino Dikaruniai Anak Pertama, Tengok Potret Cantik Sang Putri dan Namanya yang Indah
Namun karena tidak ada waktu yang tetap kapan perubahan komposisi itu terjadi, sebaiknya Moms tidak membatasi waktu menyusui.
Moms perlu memandang perkembangan dan kondisinya secara keseluruhan, bukan sekadar mengkhawatirkan pertambahan berat badannya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR