Fenomena ini disebut dengan bias perhatian, yaitu kecenderungan untuk memperhatikan beberapa hal sambil mengabaikan yang lain.
Dikutip laman Healthline, Monica Jackman, seorang ahli terapi di Port St. Lucie, Florida menjelaskan bahwa semakin banyak respon yang diterima amigdala (bagian otak yang mengolah emosi) terhadap ekspresi wajah, membuat seseorang semakin ingin mengabaikannya.
Baca Juga: #LovingNotLabelling : Tanpa Disadari Hal Inilah yang Memicu Moms Beri 'Label' pada Si Kecil"“Orangtua bisa frustasi dan terus memberikan kritik karena anak menunjukkan bias perhatian," tambah Jackman.
Sederhananya begini, tidak ada orang yang suka dikritik dan disalahkan.
Apalagi dengan nada yang pedas dan wajah orangtua yang galak, begitu juga dengan anak-anak.
Perasaan dikritik habis-habisan tentu sungguh tidak mengenakkan.
Karena itu, anak-anak yang sering dikritik pedas oleh orangtuanya secara tidak sadar malah mengabaikan kata-kata dan ekspresi marah orangtuanya tersebut.
Ini wajar dilakukan siapa saja, tak terkecuali anak-anak, dalam usaha mempertahankan diri dari rasa takut atau marah.
Baca Juga: #LovingNotLabelling: Buat Anak Menjadi Disipilin Tanpa Mengancam
Mereka lebih memilih untuk memusatkan perhatian pada hal lain, misalnya menunduk dan menatap kakinya sendiri.
Dengan begitu, mereka tidak perlu merasakan betapa sakit dan malunya dikritik habis-habisan oleh orangtua.
Source | : | healthline.com |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR