Jadi, semakin sering anak diberi kritikan, semakin besar kemungkinan ia tidak akan mendengarkan kritikan tersebut.
Orangtua yang merasa diabaikan pun jadi makin pedas mengkritik dan memarahi anak.
Dalam jangka panjang, bias perhatian yang ditunjukkan anak ditambah dengan kritikan orangtua yang berlebihan bisa membuat anak kesulitan untuk mengenali emosi dari ekspresi wajah orang lain.
Ini karena mereka sudah terbiasa (secara tidak sengaja) untuk tak mengacuhkan emosi orang lain.
Padahal, kemampuan untuk mengenali emosi sangat penting bagi anak untuk mengekspresikan emosinya sendiri dan juga untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Selain perkembangan emosional yang terganggu, kesehatan mental anak juga bisa terganggu jika orangtua terlalu kasar dalam mengkritik anak.
Pola asuh anak seperti ini menurut Greg Hajcak Proudfit, psikolog di Stony Brook University mungkin saja membuat anak jera.
Namun, bisa juga membuat anak terkena gangguan kecemasan.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | healthline.com |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR