Mengutip dari Nakita.id, psikolog Roslina Verauli menjelaskan, label yang diberikan oleh Moms atau Dads akan menjadi skema dalam alam berpikir Si Kecil, dan cenderung mengkristal.
Ketika Moms menyebutnya 'gendut' secara terus-menerus setiap hari, hal tersebut akan memberikan afirmasi pada mental Si Kecil.
Bukannya berpikir untuk merubah diri, mental Si Kecil justru membenarkan diri kalau ia memang terlahir sebagai anak gemuk.
Baca Juga: #LovingNotLabelling: Moms Suka Mengkritik Si Kecil? Kenali Dampak Berbahaya yang Bisa Diterima Anak
"Bayangkan jika Si Kecil yang disebut 'gendut' ini punya stigma atau ciri negatif yang menempel pada kepribadiannya karena pengaruh lingkungan tertentu tentang dirinya terkait berat badan," tutur Roslina.
Bahkan tanpa disadari, Moms telah mem-bully-nya sejak di rumah.
Mengutip dari Parents, tinjauan Kebijakan dan Obesitas Pangan di Universitas Yale tahun 2013 tentang diskriminasi berat badan dan intimidasi menemukan 40% anak yang kelebihan berat badan dan obesitas menjadi korban bully, diejek, dan diintimidasi baik di rumah maupun di lingkungan luar.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | Parents,Nakita |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR